Daerah

Aswaja Center Jatim Kuatkan Pemahaman Aqidah Kader NU

NU Online  ·  Sabtu, 9 November 2013 | 06:32 WIB

Surabaya, NU Online
Sejumlah aktifis lembaga, lajnah, badan otonom di lingkungan PWNU Jawa Timur mengikuti dauroh Aswaja an-Nahdliyah yang diselenggarakan Aswaja Center NU Jatim, Sabtu (9/11) di Surabaya, Jawa Timur.
<>
Direktur Aswaja Center NU Jatim KH Abdurrahman Nafis mengatakan kegiatan ini merupakan usaha konkret untuk membekali dan meningkatkan wawasanAhlussunnah wal Jamaah ( Aswaja) Nahdliyin khususnya dan kaum muslimin secara umum.

“Kita berharap agar para peserta mempunyai pemahaman aqidah yang benar dan tidak terbawa arus mengikuti golongan yang secara cashing menarik,” lanjutnya.

Para peserta mendapatkan sejumlah materi di antaranya sejarah Aswaja yang dirumuskan Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al Maturdy. Pelembagaan ajaran Aswaja di Indonesia dengan karakter yang khas terjadi setelah didirikannya Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1926. NU secara formal dan normatif menempatkan Aswaja sebagai paham keagamaan yang dianut.

Dalam perkembangannya, Aswaja menjadi rebutan semua organisasi Islam. “Semua mengaku bahwa amaliyah ibadah mereka telah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Nabi dan para sahabat, sehingga tidak sedikit yang berani secara terang-terangan menghukumi sesat atau bahkan kafir terhadap amaliyah yang dilakukan oleh organisasi lain,” tandas Kiai Navis.

Pada saat yang sama, tambahnya, beberapa kepentingan juga ikut serta menunggangi pemahaman aqidah sebagai usaha memecah belah kesatuan kaum muslimin. “Terlebih saat mereka mendapat dukungan dari pemerintah, hampir semua amaliyah golongan lain dihukumi bid’ah, kafir dan seterusnya,” tandas Wakil Rais PWNU Jatim ini.

“Selama pelatihan, para peserta dibekali dengan materi komperhensif tentang Aswaja sehingga diharapkan lahir pribadi yang siap meluruskan pemahaman ahlu sunnah wal jamaah,” tutur Kiai Navis.

Secara khusus, Kiai Navis menginginkan dengan kegiatan ini akan lahir kader yang memiliki pemahaman komperhensif tentang firoq an najiyyah, amaliyah nahdliyah, kemunculan ideologi transnasional, serta kader yang memiliki kepedulian dalam membela Aswaja.

Peserta kegiatan adalah lima orang utusan lembaga, lajnah dan badan otonmom NU di internal PWNU Jawa Timur, mahasiswa dan kader tutor Aswaja. Para narasumber yang mengisi kegiatan adalah  KH. Miftahul Akhyar (Rais PWNU Jatim), KH. Abdurrahman Navis, KH Marzuqi Mustamar (Rais), Ustadz Idrus Romli serta Ustadz Faris Khoirul Anam. Acara ini diselenggarakan di Ruangan VIP lantai dua gedung PWNU Jawa Timur. (Syaifullah/Mahbib)