Daerah

Bakesbangpol Evaluasi Khusus Dugaan Terorisme di Jatim

NU Online  ·  Rabu, 22 Januari 2014 | 04:59 WIB

Surabaya, NU Online
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Bakesbangpol) Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberi perhatian dengan melakukan evaluasi khusus setelah adanya penangkapan dua terduga teroris di Surabaya pada Senin (20/1) malam.
<>
"Salah satunya dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap gerakan-gerakan intoleran di Jatim. Kami akan melakukan evaluasi," ujar Kepala Bakesbangpol Provinsi Jatim Zainal Muhtadien ketika dikofirmasi wartawan di Surabaya, Rabu.

Di samping itu, pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan Polda dan Kodam V/Brawijaya terkait pencegahan ancaman teroris. Apalagi, dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, tepatnya 12 Februari 2014.

Pemprov, kata dia, mengucapkan terima kasih dan bersyukur karena aparat bertindak cepat dan berhasil segera melumpuhkan gerakan teroris yang menurut keterangan polisi berasal dari jaringan Poso.

Kendati demikian, pihaknya sangat yakin rencana aksi terorisme di Surabaya tidak terkait penggagalan pelantikan gubernur periode 2014-2019. Sebab, kata dia, gerakan terorisme sebenarnya hanya ingin menunjukkan eksistensi bahwa mereka masih ada dan bisa terjadi di mana saja.

Bakesbangpol juga akan lebih meningkatkan program pencegahan dengan merangkul semua lapisan masyarakat, baik ormas Islam maupun kepemudaan untuk bersama melakukan pencegahan bersama.

Program yang selama ini sudah berjalan akan lebih ditingkatkan, serta pemantapan tentang wawasan kebangsaan semakin diperkuat.

"Intinya, penyadaran untuk tidak saling menyakiti sesama warga lebih diprioritaskan. Nanti akan banyak digelar diskusi tentang ini dengan ormas maupun masyarakat," kata pria berkaca mata itu.

Sementara itu, pihaknya juga mendesak semua instansi meningkatkan pengamanan sesuai prosedur berlaku. Semisal, pemeriksaan di pintu-pintu masuk kantor pemerintahan dengan alat pendeteksi atau "metal detector".

Diketahui, pada Senin malam lalu, Tim Densus 88/Antiteror menangkap dua orang terduga teroris di kawasan SPBU Kedung Cowek, Kenjeran, Surabaya. Masing-masing berinisial M dan R.

Polisi yang sudah memantau sejak lama langsung meringkus keduanya tanpa perlawanan. Kemudian, aparat menggeledah rumah dan menemukan sejumlah rangkaian bom, dua tabung besi dengan panjang 20 cm dan diameter 5 cm.

Tabung tersebut berisi paku yang disusun tiga shaf, ditutup lakban dan dihubungkan dengan switching dan timer. Selain itu, petugas Densus 88 juga menemukan buku-buku dan bendera warna hitam.

Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono di lokasi kejadian mengatakan, penangkapan kedua terduga teroris dan bahan peledak yang disita petugas Densus 88 itu masih dikembangkan untuk mengetahui keterkaitan dengan ledakan bom di ATM Bank Mandiri di Karangploso, Malang, beberapa waktu lalu.(antara/mukafi niam)