Jepara, NU Online
Pukul 07.00 WIB usai melaksanakan shalat Idul Adha, warga kembali ke rumah masing-masing. Tak lama kemudian, mereka membawa penganan ke masjid dan mushola terdekat. Ya, itulah tradisi bancakan yang dilaksanakan sebagian wilayah Jepara, Jawa Tengah, usai Shalat Id.
<>
Hal itu seperti yang tampak di mushola Baitur Rohman Margoyoso RT.02 RW.03 Kalinyamatan Jepara, Selasa (15/10) pagi. Saat warga mulai dari anak-anak, pemuda hingga orang tua serta sebagian santri Pesantren Roudlotul Huda memadati mushola acara bancakan dimulai.
KH Muchlisul Hadi selaku nadlir mushola menyampaikan taushiyah singkat. Bahwasanya bancakan merupakan implementasi dari sedekah. “Asshaqatu tadfaul balak,” sebut Kiai Muchlis yang juga Syuriah MWCNU Kalinyamatan.
Sedekah, sebut kiai sepuh itu, bisa untuk menolak balak. Karenanya, tradisi yang biasanya dilaksanakan usai shalat Idul Fitri, Idul Adha dan saat lebaran ketupat itu sangat positif. Kiai Muchlis pun menngajak agar tradisi itu terus dilestarikan.
K Khoirul Kamal kemudian memimpin jalannya tahlil dan doa. Tujuannya untuk mengirim doa untuk para pendahulu. Saat prosesi bancakan selesai kepungan pun dimulai.
Dalam kepungan tidak ada perbedaan antara seorang anak-anak, pemuda, maupun orang tua. Semuanya makan tanpa sendok melainkan menggunakan tangan. Muluk, bahasa Jawanya. Yang dilahap pun ala kadarnya sesuai dengan penganan yang ada dihadapannya. Sehingga nuansa kebersamaan pun tampak dalam tradisi itu. (Syaiful Mustaqim/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
6
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
Terkini
Lihat Semua