Daerah

Banser Sumenep Kerap Memberi Solusi Permasalahan Warga

Sab, 29 Agustus 2020 | 00:00 WIB

Banser Sumenep Kerap Memberi Solusi Permasalahan Warga

Salah seorang Satuan Khusus Banser Maritim (Baritim) Sumenep. (Foto: NU Online/Firdausi)

Sumenep, NU Online

Gerakan Pemuda (GP) Ansor merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama yang bergerak di bidang kepemudaan. Secara fungsional, merupakan penjaga ulama atau kiai yang merupakan pewaris Nabi dan terhimpun dalam jamiyah.

 

Gerakan GP Ansor selalu setia dan istikamah memperjuangkan Islam Ahlusunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah dalam banyak aspek.l Baik di bidang amaliah, fikrah, tokoh, pesantren, masjid atau mushalla, tradisi dan peradaban, makam dan situs atau petilasan para leluhur.

 

Ansor dan Banser satu-satunya garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara. Terutama ideologi Indonesia yang dikenal Pancasila dan UUD 1945 sebagai aturan negara. Secara struktural di dalam tubuh organisasi terdapat semi otonom, antara lain Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor (MDSRA), Badan Anti Nakoba (Baanar), dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

 

Kepada media ini, M Muhri mengutarakan bahwa Banser merupakan satuan semi militer yang fungsinya sebagai benteng ulama dan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.

 

Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Sumenep tersebut menegaskan bahwa dari dulu hingga sekarang Banser menjadi penggerak, pengemban dan pengamanan program Ansor.

 

"Mereka memiliki kualifikasi, kedisiplinan dan dedikasi tinggi, ketahanan fisik dan mental yang tangguh, penuh daya juang dan religius. Juga tentunya mampu berperan sebagai benteng ulama yang dapat mewujudkan cita-cita organisasi di lingkungan NU," ungkapnya, Jumat (28/8). Hal itu dilakukan demi kemaslahatan umum dan sesuai ketentuan Peraturan Rumah Tangga (PRT), lanjutnya.

 

Banser yang didirikan oleh M Kalyubi, Atim Wiyono, Supangat dan Abd Latif di Blitar Jawa Timur pada 24 April 1964 disaat Hari Lahir (Harlah) GP Ansor ke-30 mampu melebarkan sayapnya hingga ke berbagai wilayah. Hingga sampai ke tingkat RT/RW yang ada di pedesaan atau dikenal dengan sebutan Satuan Koordinasi Kelompok (Satkorpok).

 

Penguatan Internal 

Perkembangan tersebut menular ke ujung timur pulau Madura, yakni Sumenep di bawah pimpinan M Muhri sebagai Ketua PC GP Ansor untuk masa khidmah 2012 hingga 2020. Sedangkan Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) posisinya berubah-ubah seiring perkembangan zaman.

 

"Pada tahun 2012-2015 dipimpin oleh komandan Abdurrahman. Tahun 2015-2016 diambil alih oleh komandan Moh Syukri. Sedangkan tahun 2016-2020 dipimpin oleh komandan A Nawfan Hammam," urai M Muhri.

 

Komandan A Nawfan Hammam menceritakan bahwa keberadaan Banser di Kabupaten Sumenep semakin berkembang pesat. Baik secara moril, kepemimpinan dan skill yang dimiliki setiap personil.

 

Kepala Satkorcab Banser Sumenep tersebut menegaskan bahwa terhitung sejak tahun 2014 hingga 2020 personil mencapai 1.000 lebih dinyatakan lulus Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) yang dilaksanakan secara mandiri oleh Satkorcab di setiap kecamatan atau Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon).

 

"Peningkatan skill personil Banser di berbagai bidang dapat diukur dari keantusiasan kader mengikuti Diklat lanjutan," terangnya.

 

Selanjutnya, rata-rata personil Banser mengikuti Diklat Satuan Khusus (Diklatsus). Secara rinci disebutkan bahwa hingga kini ada 62 personil dinyatakan lulus Kursus Banser Lanjutan (Susbalan).

 

Demikian pula 10 personil lulus Diklat provost, 7 personil lulus Diklat informasi dan komunikasi (Infokom), 3 orang lulus Diklat protokoler, 4 orang lulus Kursus Pelatih (Suspelat), 8 orang berstatus Banser Lalu Lintas (Balantas). Ditambah lagi 26 personil menjadi Satuan Khusus Banser Tanggap Bencana (Bagana), dan 7 personil menjadi Satuan Khusus Banser Maritim (Baritim).

 

Alumni Pondok Pesantren Al-Muqri Prenduan tersebut juga menjelaskan bahwa di bidang prestasi tidak menuai banyak capaian. Namun setiap mendelegasikan kader ke beragam Diklat yang diselenggarakan oleh Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Jawa Timur selalu menuai piagam penghargaan.

 

"Peserta terbaik 1 Susbalan di Mojokerto tahun 2016, peserta terbaik 2 Diklatsus Bagana di Trenggalek tahun 2016, dan peserta terbaik 2 Susbalan di Pamekasan tahun 2018," imbuhnya.

 

 

Berkiprah untuk Umat

Di lain sisi, Satkorcab Banser Sumenep juga terlibat dalam bidang kerakyatan atau mashalihur ra'iyah yang terdiri dari sektor ekonomi, sosial, dan pendidikan.

 

"Di antaranya adalah peduli kebakaran Pasar Candi Kecamatan Batang-Batang tahun 2019, penanaman 1.000 bibit mangrove oleh Banser Baritim di daerah Pantura tahun 2018, toleransi agama yang digelar setiap tahun,” urainya.

 

Demikian pula penguatan kecakapan lalu lintas setiap tahun, peduli longsor di Pacitan tahun 2019, peduli gempa bumi di kepulauan Sepudi tahun 2019, keterlibatan operasi lilin bersama Polres Sumenep setiap tahun.

 

Yang juga dilakukan adalah bersih-bersih sampah di Pantai Slopeng tahun 2018. Selama 2020 melakukan kegiatan antara lain penyemprotan disinfektan se-Kabupaten Sumenep, PAM check point pencegahan Covid-19, santunan anak yatim setiap tahun.

 

Termasuk membantu Paspampres Presiden RI saat berkunjung ke pondok pesantren Annuqayah Guluk-Guluk tahun 2017, pengamanan kunjungan para aparatur negara dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) serta Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), dan pengaman acara hari besar Islam dan NU yang diselenggarakan setiap tahun.

 

Kontributor: Firdausi

Editor: Ibu Nawawi