Banyak Fitnah dan Ujaran Kebencian, NU Justru Semakin Kompak
NU Online · Rabu, 27 Maret 2019 | 13:00 WIB
Ketua Tanfidziyah PWNU Lampung KH Mohammad Mukri melihat bahwa berbagai fitnah, cacian, dan ujaran kebencian yang dialamatkan kepada NU di era media sosial saat ini tidak menyurutkan militansi pengurus dan warga NU.
Hal ini menurutnya justru menambah kekompakan dan soliditas seluruh elemen NU. Dengan soliditas ini warga NU terbukti semakin mampu memberikan peran lebih bagi kemaslahatan agama dan bangsa.
"Memang dari sejak dulu NU sering di-bully dan ini tidak menjadikan NU kecil. Sejak dari orde baru NU dibonsai tapi sampai sekarang NU semakin bertambah kuat dan solid," jelas Profesor Ilmu Ushul Fikih, Rabu (27/3).
Hal ini pun menjawab analisa seorang cendikiawan Indonesia yang pernah menilai NU kurang kuat dari sisi soliditas dan koordinasi. Kondisi kurangnya soliditas ini semakin lama semakin terkikis dengan perkembangan paradigma menguatnya militansi dan soliditas akibat NU 'diserang'.
"NU solid tidak ada yang bisa melawan," tegas Prof Mukri yang juga Rektor UIN Lampung ini pada Rapat Koordinasi dengan pengurus NU kabupaten dan kota se-Lampung di Universitas Malahayati, Bandarlampung.
Menyikapi kondisi semacam ini, terlebih di tahun-tahun politik, Prof Mukri juga mengajak warga NU untuk ikut serta menjadi bagian dari kesuksesan pelaksanaan Pemilu. Ia mengingatkan, hajat bangsa Indonesia ini merupakan hajat bersama sehingga wajib bagi warga NU untuk menyalurkan hal pilihnya.
Sehingga ia pun mengajak seluruh kepengurusan NU khususnya di Provinsi Lampung untuk selalu menyatukan barisan guna meraih kesuksesan jamiyyah melalui kerja keras seluruh elemen.
Mengingat pesan almaghfurlah KH Abdullah Faqih Pengasuh Pesantren Langitan, Tuban Jawa Timur dimana ia pernah nyantri di sana, Prof Mukri mengungkapkan bahwa hal yang lebih penting dari kesuksesan adalah kerja keras.
"Yang lebih penting dari menarget sebuah kesuksesan adalah kerja keras. Dengan kerja keras, kesuksesan akan datang sendiri," tegasnya. (Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
5
Jejak Mbah Ahmad Mutamakkin, Peletak Dasar Keilmuan, Pesantren, dan Pemberdayaan Masyarakat di Kajen
6
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
Terkini
Lihat Semua