Daerah

Banyak Kiai Wafat, Santri Mesti Siap Menggantikan

Kam, 25 September 2014 | 13:07 WIB

Jepara, NU Online
Ketua Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kaffah (P4SK) Jepara Kiai Nurul Musyafa’ mengharapkan santri menggantikan para kiai menjadi penerang masyarakat. Pasalnya, satu per satu para kiai sepuh panutan umat sudah mulai berpulang.
<>
Demikian dikatakan Kiai Nurul usai mujahadah Nihadlul Mustaghfirin di musholla Baiturrohman desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan, Jepara, Rabu (24/9) malam.

“Kita mesti prihatin karena kiai-kiai sepuh banyak telah wafat mulai tingkat nasional hingga kiai di desa,” terangnya kepada jamaah mujahadah yang hadir.

Kiai yang ia maksud adalah KH Sahal Mahfudz, KH Idris Marzuqi dan kiai sepuh lain. “Saya saat khotbah Jum’at sempat meneteskan air mata karena kehilangan Rais Syuriyah MWCNU Kalinyataman KH Muchlisul Hadi dan Rais Syuriyah PCNU Jepara KH Ahmad Kholil,” sebutnya sembari mengenang almarhum.

Menurut Kiai Nurul, mereka adalah penuntun dan pemberi teladan. Bisa jadi sepeninggal mereka, susah mencari pengganti yang serupa. Untuk itu lewat mujahadah peninggalan KH Abdurrahman Chudlori Magelang ini, hajat umat dunia dan akhirat terpenuhi.

Selain di kota ukir, mujahadah juga dilazimkan di Kudus, Demak, Semarang, Wonosobo dan berbagai daerah lain.

“Inilah bentuk sumbangsih Tegalrejo memasyarakatkan mujahadah. Harapannya lewat momen ini santri bisa menjadi penerang bagi masyarakat sekitar,” harapnya. (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)