Jember, NU Online
Idealnya, zakat dapat dioptimalkan untuk memberdayakan umat. Mereka yang awalnya menerima santunan atau mustahik, diharapkan pada saatnya menjadi pemberi atau muzakki.
Pesan tersebut disampaikan KH Sadid Jauhari kepada sejumlah Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jawa Timur beberapa waktu berselang.
Menurut kiai yang dipanggil Kiai Sadid tersebut, konsep fiqih tentang pendayagunaan zakat sebenarnya sangat indah dan bisa menjadi solusi mengatasi kemiskinan. “Namun dalam praktiknya tidak mudah,” kata Mohammad Rofii Boenawi menceritakan pesan Kiai Sadid, Selasa (4/6).
Menurut kiai yang juga pengasuh Pesantren As-Sunniyah, Kencong, Jember tersebut berharap zakat dan sejenisnya jangan hanya dibagi habis. “Tapi benar-benar dipilih untuk orang-orang yang bisa diberdayakan,” katanya.
Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim ini mengemukakan harusnya pemberian dapat mengangkat derajat. “Dari mustahik menjadi muzakki,” ungkapnya.
Lebih detil, Kiai Sadid memberikan tamsil orang dibelikan sejumlah anak sapi atau pedet, kemudian disuruh untuk merawat. “Nanti kalau sudah besar menjadi haknya, sekaligus dikasih tahu jangan harap tahun depan dapat bagian zakat lagi. Syukur-syukur kalau justru diarahkan untuk bayar zakat atau minimal sedekah,” ungkapnya.
Bagaimana kenyataan di lapangan? “Ternyata yang begini juga dipengaruhi mental penerima,” keluhnya.
Kiai Sadid pernah mencoba, ada orang dibelikan ayam supaya bisa diternak. Ternyata tidak lama kemudian malah dijual karena butuh uang untuk keperluan lain. “Tapi apa-apa juga, tidak ada usaha yang sia-sia. Jadi jangan menyerah dan memang harus ekstra ikhtiar,” katanya.
“LAZISNU Jatim juga arahnya ke sana yakni pemberdayaan,” pesannya. Dan kita doakan semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kemudahan menjalankan amanah ini, lanjutnya.
Kiai Sadid turut bersyukur atas kepedulian PW LAZISNU Jatim bisa hadir di Masjid Al Falah Kencong. Apalagi datang dengan membawa bingkisan sembako dan santunan tunai untuk para fakir-miskin di sini.
“Inilah salah satu upaya Nahdlatul Ulama untuk menebar manfaat bagi jamaahnya melalui optimalisasi pengelolaan zakat, infaq dan sedekah. Kami sangat mendukung dan mengapresiasi,” pungkasnya.
Kegiatan ini dikemas dengan buka bersama dengan dhuafa hasil kerja sama Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyyah atau Inaifas, Kencong Jember dengan PW LAZISNU Jatim. (Ibnu Nawawi)