Daerah

Bela Wartawan, PMII Tuntut Sekda Pamekasan Mundur

NU Online  ·  Jumat, 29 November 2013 | 03:40 WIB

Pamekasan, NU Online
Pelecehan profesi wartawan yang dilakukan sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Alwi Beiq, rupanya berbuntut panjang. Puluhan aktivis yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi demonstrasi menunut Alwi mundur dari jabatannya, Kamis (28/11).
<>
Ketua Pengurus Cabang PMII Pamekasan Didik Ahmad, dalam orasinya menyatakan perkataan Alwi Beiq yang melecehkan profesi wartawan dalam forum audensi dokter se-Kabupaten Pamekasan Rabu (27/11) pagi tidak bisa dibiarkan. 

"Perkataan Alwi bahwa wartawan tak ubahnya ATM berjalan, kami harus sikapi secara keras. Itu tak layak dilontarkan seorang pejabat. Karenanya, kami menuntut Alwi mundur sekarang juga," teriak Didik yang diikuti gemuruh dukungan aktivis lainnya.

PMII menilai, sikap Sekda Pamekasan sudah melebihi dari kasus pencemaran nama baik. "Jika pidana pencemaran nama baik cukup besar, maka pencemaran profesi yang dilakukan Pak Alwi harus besar pula. Wartawan adalah sahabat kami," tegas pemuda asal Sumenep ini.

Aksi PMII dilakukan dengan berjalan kaki, mulai dari Kantor PC PMII Jalan Brawijaya menuju kantor bupati di Jalan Kabupaten. Demonstrasi mendapat kawalan para polisi.

Sembari orasi, PMII membentangkan bendera dan tulisan yang mengecam Alwi Beiq, antara lain, "mulutmu harimaumu", "wartawan adalah pewarta bukan pembawa petaka", "Alwi sekda ceroboh", "pak sekda longor", dan sejenisnya. (Hairul Anam/Mahbib)