Ular dan ulat memiliki cara yang sama dalam merubah diri mereka menjadi lebih baik. Keduanya harus berdiam diri beberapa waktu dengan berpuasa tanpa makan dan minum. Hal ini dilakukan dengan susah payah, menahan diri dari keinginan yang dapat menggagalkan proses perubahan tersebut.
Namun setelah semuanya dilalui, ada perbedaan yang sangat kentara antara puasanya ular dan ulat. Hasil yang didapat oleh ular hanya terlihat dari tampilan fisik yang lebih mengkilap kulitnya. Namun sifat dan kebiasaan ular masih tetap sama.
Sementara ulat mendapatkan suatu yang sempurna dari puasanya. Ia mampu merubah dirinya menjadi seekor kupu-kupu nan cantik dengan warna yang indah. Ia pun lincah saat terbang dan hinggap di pohon bunga tanpa mematahkan rantingnya. Setelah bermetamorfosis, kupu-kupu pun memiliki karakter yang berbeda dan selalu mendekati bunga yang harum baunya.
"Contohlah kupu-kupu dalam berpuasa khususnya di bulan Ramadhan. Berpuasa dengan iman dan semata-mata mencari ridho Allah SWT. Insyaallah pascapuasa kita benar-benar menjadi insan yang berubah ke arah yang lebih baik dan dosa kita terdahulu diampuni Allah SWT," kata KH Munawar Kholil, Ketua Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Banyumas, Pringsewu, Lampung, Kamis (9/5).
Keimanan dan ridho Allah lanjutnya, menjadi dasar niat yang akan menghantarkan puasa seseorang benar-benar berkualitas. Jauh dari puasa yang hanya menahan rasa lapar dan dahaga. Oleh karena itu usaha untuk memunculkan keimanan harus terus dipatri dalam diri umat Islam.
"Memang keimanan seseorang selalu fluktuatif. Kadang tinggi kadang rendah. Kadang kenceng, kadang kendor. Kadang semangat, kadang males. Dan kita sendiri yang harus terus menambah agar iman cenderung tidak merosot," jelasnya saat didaulat menjadi pengisi materi Safari Ramadhan Pemerintah Daerah di kediaman Wakil Bupati Pringsewu.
Ada tiga cara menurutnya yang bisa dilakukan untuk terus meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Cara itu adalah dengan terus memperbaharuinya melalui kalimat tauhid, selalu hadir di majelis ilmu dan sering membaca hikayat atau sejarah para Nabi.
Safari Ramadhan 1440 H perdana Pemda Pringsewu ini mengangkat tema Dengan Safari Ramadhan Mari Pererat Tali Silaturahmi Seluruh Masyarakat dan Aparat Sipil Negara Demi Pringsewu yang Bersahaja.
Selain taushiyah dari Ketua MWCNU Banyumas, pada kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan secara simbolis bantuan dana dari Pemda untuk masjid dan mushala serta kegiatan-kegiatan keagamaan di Kabupaten Pringsewu.
Hadir pada kegiatan tersebut Kapolres Tanggamus, Dandim Tanggamus, Kajari Pringsewu, Kepala Kemenag Pringsewu, Ketua MUI Kabupaten Pringsewu, segenap pejabat dan ASN Pemda Pringsewu serta masyarakat Kabupaten Pringsewu. (Muhammad Faizin).
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
3
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
4
Gencatan Senjata Israel-Hamas
5
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua