Daerah

Bentengi Nahdliyin dengan Aqidah Aswaja

NU Online  ·  Selasa, 24 Juni 2014 | 01:02 WIB

Probolinggo, NU Online
Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo KH. Syihabuddin Sholeh meminta agar para pengurus MWCNU Kecamatan Kraksaan dapat membentengi Nahdliyin dengan aqidah Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja).
<>
Permintaan tersebut disampaikan oleh Kiai Syihab menyusul telah dilantiknya 99 pengurus MWCNU Kecamatan Kraksaan masa khidmat 2013-2018, Jumat (20/6) malam. “Membentengi warga NU dengan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) ini sangat penting agar nantinya Nahdliyin dapat belajar dan memahami Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja),” ungkapnya, Senin (23/6).

Menurut Pengasuh Pesantren Darul Hikam Desa Sidopekso Kecamatan Kraksaan ini, aqidah Aswaja ini penting untuk dipahami oleh warga NU seiring dengan banyaknya paham-paham baru yang bertentangan dengan tradisi maupun Aswaja yang menjadi pegangan utama warga NU.

“Zaman saat ini sudah berubah dan berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Perubahan zaman tersebut tentunya juga berimbas kepada amaliah pengurus NU saat ini. Oleh karena itu, marilah kita lebih disiplin dan memberikan contoh akhlak mulia terhadap seluruh warga NU dengan harapan bisa menjadi pengurus yang benar-benar amanah,” jelasnya.

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo ini meminta agar pengurus yang baru hendaknya bisa menghidupkan tradisi rutin NU baik lailatul ijtima’, istighotsah maupun yang lainnya seiring dengan maraknya paham-paham yang mengusik organisasi NU.

”Hidupkanlah tradisi-tradisi NU seperti istighotsah dan lailatul ijtima’ untuk membentengi NU dari paham-paham yang tidak sesuai dengan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Itulah tugas utama kita yang diberi amanah sebagai pengurus NU,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)