Daerah

Bersama Pemprov, Lasqi Jabar Kembangkan Seni Budaya Islam

Sab, 1 November 2014 | 01:01 WIB

Bandung, NU Online
Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (Lasqi) Jawa Barat bertekad untuk mengembangkan Seni Budaya Islam khususnya di Jawa barat.  Demikian disampaikan Eman Sulaiman, Sekretaris Lasqi Jabar kepada NU Online, Kamis (30/10) saat memantau Pagelaran Seni dan Budaya Islam Jawa Barat, di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
<>
Pria yang akrab disapa Eman ini mengungkapkan, Jawa Barat mempunyai kultur seni religi yang kental, khususnya kultur yang kental dengan Nadhlatul Ulama (NU). Hal ini dikarenakan seni religi yang populer di masyarakat tidak lain adalah Qasidah.

“Sesungguhnya qasidah sudah mengakar di masyarakat Jawa Barat, khususnya di Majlis Ta’lim yang notabene pemikirannya berbasis NU,” imbuh Eman.

Diakuinya, animo masyarakat untuk mengembangkan seni qasidah menurun dibandingkan dengan dahulu. Eman menerangkan, dahulu ketika qasidah masuk dalam even Musabaqah Tilawatul Qur’an (MTQ), geliat masyarakat di tingkat daerah tampak luar biasa dengan pembinaan yang serius, karena mereka ingin mendapatkan porsi dalam even MTQ dari tingkat kabupaten hingga provinsi.

“Tetapi setelah dihapus dalam MTQ, ada gejala yang mundur, tetapi sesungguhnya qasidah bukan berarti hilang dari masyarakat,” ujar Eman Sulaiman yang juga pengurus Departemen Pendidikan GP Ansor kota Bandung itu.

Melihat kondisi seperti itu, ia menjelaskan Lasqi Jabar bersama pemerintah provinsi berupaya untuk mengembangkan kembali seni qasidah dengan menyelenggarakan pagelaran atau festival qasidah tingkat kabupaten dan provinsi. Bagi Lasqi, upaya ini tentu memiliki beberapa tujuan.

Pertama, melestarikan seni budaya Islam yang sudah lama mewarnai Jawa Barat. Kedua, membantu percepatan visi misi Pemprov Jabar dalam bidang budaya dan pariwisata. Ketiga, menampilkan seni budaya Islam di masyarakat agar tidak kalah dengan seni-seni lainnya. Sehingga qasidah ditampilkan dengan bentuk yang inovatif.

Orientasi Qasidah

Eman memaparkan bahwa ada ribuan grup qasidah di majlis ta’lim di bawah naungan Lasqi Jabar yang tersebar di 26 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Ia menilai, secara kuantitas qasidah di Jawa Barat paling banyak di bandingkan dengan provinsi lain. “Tetapi dari segi kualitas baru sebagian yang mendapatkan sentusan inovasi kreasi dari Lasqi,” terangnya.

Orientasi seni Qasidah, menurut Eman bisa ditampilkan di masyarakat sebagai fungsi media dakwah serta cara untuk menampilkan pesan-pesan Islam lewat seni dan budaya. Selain pesan dakwah, qasidah juga dkembangkan untuk mengangkat nilai-nilai budaya kearifan lokal.

“Sehingga insyaallah 2015 Lasqi Jabar akan mengadakan festival kolaborasi qasidah, musik rebana dan musik etnis sunda,” katanya seraya mengharapkan pelaku seni qasidah supaya tahun depan menampilkan kolaborasi qasidah dengan musik daerah sunda.

Eman menyayangkan selama ini ada gejala di kalangan pelaku seni qasidah hanya semangat latihan ketika ada festival saja. “Harapan saya tidak demikian, pengembangan seni qasidah tidak hanya sekedar untuk meraih prestasi dalam sebuah even, tetapi seharusnya dijadikan sebuah wujud kecintaan dalam bentuk dakwah, pembinaan dan sebagainya,” ucapnya.

Pengembangan tidak hanya cukup dengan pembinaan, tetapi butuh juga dukungan dari pemerintah dalam mengayomi pengembangan seni budaya. “Mudah-mudah ke depan Pemerintah bisa menaungi Lasqi dalam kerja sama pengembangan seni budaya,” tandasnya. (M. Zidni Nafi’/Mahbib)