Daerah

Bertabur Doa Jelang Kelahiran, di Balik Tingkeban Massal PWNU Jatim

NU Online  ·  Senin, 25 Maret 2019 | 11:30 WIB

Bertabur Doa Jelang Kelahiran, di Balik Tingkeban Massal PWNU Jatim

Tingkeban massal PW Fatayat NU Jatim rangkaian Harlah ke-96 NU.

Surabaya, NU Online
Sejumlah kegiatan diselenggarakan pada puncak peringatan hari lahir ke-96 Nahdlatul Ulama di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Dari mulai khatmil Qur’an, penampilan ratusan Ikatan Seni Hadrah Indonesia atau Ishari, dan yang unik tingkeban massal. Kegiatan dipusatkan di kantor NU setempat, jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya, Sabtu (23/3).

Khusus tingkeban, kegiatan berlangsung usai waktu shalat Magrib. Ada sekitar 150 ibu hamil yang menghadiri kegiatan ini. “Dari yang terdaftar 165. Peserta rata-rata berasal dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan daerah lainya di Jawa Timur, dengan usia  kehamilan tiga bulan sampai delapan bulan,” kata Siti Habibah, Senin (25/3).

Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang diadakan Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jawa Timur. "Fatayat NU menginginkan agar calon ibu dianugrahi keselamatan dan melahirkan anak yang saleh dan saliha," kata perempuan yang didaulat sebagai ketua panitia ini. 

"Selain itu kami ingin menyiapkan generasi emas NU sejak bayi dalam kandungan. Sebagai bagian dari ikhtiar menuju satu abad NU, lantaran nasib NU ada di tangan generasi penerusnya,” ujarnya.

Habibah mengungkapkan, para ibu hamil dan suaminya mendapatkan doa dari sejumlah masyayikh untuk bayi yang akan dilahirkan. “Tidak hanya itu, kegiatan juga dihadiri seluruh nahdliyin yang turut mendoakan,” ungkapnya.

"Harapan kami, kegiatan ini bisa menjadi pintu keselamatan bagi ibu dan anak. Juga mendapatkan berkah dari serangkaian doa yang dipanjatkan para masyayikh," tegasnya. 

Berharap Keberkahan Doa 
Para ibu hamil selaku peserta tingkeban tidak hanya datang sendiri, melainkan juga ditemani suami. Stelenda Aniza, salah satu peserta dari Sukodono,  Sidoarjo mengatakan, ini adalah acara tingkeban untuk yang pertama kalinya.

"Ini merupakan kehamilan pertama saya, masih banyak yang harus saya pelajari untuk  bisa menjaga kesehatan kandungan," kata perempuan yang sekarang usia kandungannya enam bulan.

Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat. “Dari pengajian yang disampaikan di acara ini saya bisa mengetahui jenis-jenis makanan dan sayuran yang ideal untuk kehamilan," tuturnya.

"Selain dari segi kesehatan, kami juga dibimbing doa bersama, bermunajat kepada Allah SWT.  Suami dan istri berdoa untuk keselamatan, kesehatan bersama," ujarnya.

Untuk mengikuti acara ini Stelenda mengaku datang dengan dua rombongan mobil. Pemberangkatan dari kelurahan Sukodono. Terdiri dari ibu-ibu hamil beserta suami mereka. 

"Saya berharap, kelahiran nanti bisa berjalan dengan lancar. Mendapatkan berkah doa dari para masyayikh. Karena kehamilan pertama itu sangat rawan. Semoga dengan ikhtiar yang saya lakukan, semua berjalan lancar," harapnya. (Diah/Ibnu Nawawi)