Batang, NU Online
Setelah terpilihnya Maulana Yusuf sebagai ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Batang pada Konfercab beberapa waktu yang lalu, maka secara resmi Pengurus PC GP Ansor Masa Khidmat 2017-2021 dilantik.
Prosesi pelantikan digelar di Pondok Pesantren Al-Istiqomah Desa Luwung Kecamatan Banyuputih, Ahad (26/11). Kegiatan Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor turut memeriahkan acara.
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Batang, H. Wihaji beserta jajaran Forkompinda, Ketua dan Wakil Ketua beserta anggota DPRD Kabupaten Batang, Kasdim Batang, Wakapolres, PCNU dan Banom, PP dan PW GP. Ansor Jawa Tengah, Muspika Kecamatan Banyuputih, Kepala Desa se-Kecamatan Banyuputih, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama se-Kabupaten Batang.
Pelantikan dan pembaiatan dilakukan oleh Ketua PP GP Ansor, Ulil Arham didampingi Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah Sholahudin Wahid. Ulil Arham yang hadir mewakili Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Ansor Kabupaten Batang harus sangat istimewa. Karena masuk dalam deretan PC terbaik di Indonesia.
“Dengan pengurus baru, diharapkan berbagai penghargaan yang diraih akan dapat dipertahankan dan tentunya terus ditingkatkan,” katanya.
Bupati Batang, Wihaji dalam sambutannya menyampaikan bahwa Ansor jangan hanya sibuk berkutat pada kaderisasi saja, tetapi harus mulai fokus pada bidang-bidang lain.
“Era saat ini adalah era teknologi, Ansor dan Banser tidak boleh tertinggal dalam bidang teknologi informasi, bidang ekonomi dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Bupati Batang yang sekaligus Wasekjen PP GP Ansor.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor yang baru, Maulana Yusuf yang sekaligus merangkap anggota DPRD Kabupaten Pekalongan, berharap selama empat tahun ke depan bisa berjalan lebih baik dengan dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan akan fokus pada tiga prioritas program unggulan.
“Ketiga prirotas unggulan yaitu kemandirian ekonomi kader dan organisasi, peningkatan kualitas SDM dengan pemberdayaan potensi kader dan distribusi kader, dan pendalaman jiwa berorganisasi serta penguatan ideologi NU,” imbuhnya.
Acara ditutup dengan uraian hikmah tentang sejarah perjalanan Nahdlatul Ulama (NU) dan kontribusinya terhadap bangsan dan negara oleh KH. Muhamad Nur Sholeh dari Pekalongan. (Muhammad Imron/Kendi Setiawan)