Daerah

Calon Dokter NU Luruskan Disinformasi Broadcast Kesehatan

NU Online  ·  Ahad, 20 November 2016 | 13:02 WIB

Bandar Lampung, NU Online
Kader Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Unila Nadia Eva Zahara, di Bandar Lampung, Ahad (20/11) meluruskan pesan berantai (broadcast) tentang informasi kesehatan beredar yang tidak sesuai supaya tidak terjadi disinformasi pada publik.

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Unila itu menjelaskan, yang dikhawatirkan kalau makan mie instan berlebihan itu kandungan natrium dan pengawetnya.

"Adapun yang dikhawatirkan kalau makan coklat manis berlebihan itu kandungan kolesterolnya sama gulanya. Tapi makanan yang sudah lulus uji BPOM kandungan pengawetnya dalam kadar normal, insya Allah," kata Eva menjelaskan.

Adapun mengenai Arsenic Pentoxide (As2O5), kata dia menjelaskan, sudah cukup mematikan walaupun cuma dimakan sekali tanpa perlu terjadi reaksi kimia menjadi Arsenic Trioxide (As2O3) seperti yang ada dalam pesan berantai yang tertulis sebagai info berharga dari mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Rokhmin Dahuri yang ditujukan bagi anak kost dan pondok.

Di pesan berantai tersebut digambarkan ada seorang wanita meninggal mendadak karena ketidaktahuannya akan "racun akibat makanan".

Wanita dalam pesan itu memiliki kebiasaan makan coklat tiap hari dan malamnya mengonsumsi mie instan. Mie instan diinformasikan mengandung As2O5 dan berhubungan habis makan mie wanita itu makan coklat terjadilah "reaksi kimia" di dalam perut yang membuat As2O5 berubah menjadi As2O3 yang sangat beracun.

"As2O5 itu sudah cukup mematikan walaupun cuma dimakan sekali tanpa perlu terjadi reaksi kimia menjadi As2O3 seperti yang ada dalam pesan berantai tersebut," ujar Eva menjelaskan. (Gatot Arifianto/Alhafiz K)