Daerah

CBB dan KPP Banyuwangi Gelar Kemah Kebangsaan Pelajar

NU Online  ·  Senin, 18 Desember 2017 | 01:03 WIB

Banyuwangi, NU Online
Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Corps Brigade Pembangunan (CBP) dan Korp Pelajar Putri (KPP) Kabupaten Banyuwangi menggelar acara kemah pelajar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dusun Simbar, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi. Jumat-Ahad (15-17/12). Hal ini dilakukan sebagai langkah konkret penanaman jiwa kebangsaan sekaligus mencetak pelajar cinta tanah air.

Kegiatan ini bermula dari kegelisahan pengurus kepada para pelajar zaman ini yang menjadi sasaran kelompok yang mengampanyekan radikalisme dan terorisme.

CBB dan KPP dalam kegiatan yang sekaligus memeriahkan acara pra-konferensi cabang ini berinisiatif melibatkan ratusan pelajar putra-putri dari madrasah aliyah dan sekolah menengah kejuruan (MA/SMK) pilihan. Mereka adalah pelajar MA Nahdlatul Wathan Licin, SMK Darunnajah, SMA NU Genteng, SMAN 1 Glagah, SMK Darussalam, SMKN 1 Tegalsari, SMK NU Al-Futuhiyah Muncar.

Komandan DKC CBP Kabupaten Banyuwangi M Ridho Tantowi mengatakan, kemah pelajar ini merupakan awalan untuk menanamkan idologi keaswajaan serta penanaman kebangsaan sebagai benteng pelajar dari rongrongan ideologi radikal dan terorisme. Forum ini merupakan sarana untuk mengajak pelajar sekolah-sekolah umum untuk terlibat dalam organisasi IPNU-IPPNU.

"Terkadang kita kesulitan menjaring kader-kader yang berasal dari sekolah umum. Selama ini, kita terlalu sering menjaring kader di naungan pesantren atau sekolah-sekolah berada di naungan LP Ma'arif. Dari sana, kita buat kegiatan yang temanya lebih umum agar sekolah-sekolah umum dapat terlibat. Alhamdulillah langkah ini sukses," jelas Towi.

Untuk mewujudkan menjadikan kader yang militan dan cinta tanah air, lanjutnya, selama kegiatan para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas tujuh sampai sepuluh orang. Kemudian mereka mendapatkan beberapa materi keagamaan, kebangsaan, edukasi narkoba, juga berbagai perlombaan.

"Di antara materi yang diajarkan adalah ke-Aswajaan, ke-Nuan, CBPP-KPP, ke-Indonesiaan, Islam Moderat, Kepemimpinan, public speaking, dan lain-lain. Ajang perlombaan yang digelar adalah ajang pentas seni, jurnalistik, membuat design logo banom NU, menyanyikan lagu mars Syubanul Wathan," ujar Towi.

Ketua IPNU Banyuwangi M Yahya Muzakki memberikan apresiasi tersendiri atas inisiatif badan IPNU dan IPPNU satu ini dengan jalannya inovasi kegiatan ini.

"Apresiasi ini dikarenakan mampu menjadikan media kepedulian terhadap penanaman moralitas karakter yang penuh dengan toleransi serta menjadi upaya gerakan deradikalisasi terhadap di kalangan pelajar sekolah umum. Juga media penjaringan kader yang berada di sekolah umum yang masih belum tergarap secara intens,'' terang Yahya.

Salah satu peserta kemah pelajar asal SMA 1 Glagah Kevin Fadhilah bertekad ke depan untuk aktif terlibat intensif dalam organisasi IPNU. Ia mengaku selama ini hanya aktif terlibat dalam organisasi remaja masjid yang ada di sekolahnya.

"Dengan aktif di IPNU nantinya saya mendapatkan nilai kemanfaatan yang lebih. Selama ini kegitan di remaja masjid sekolah hanya berkutat di dalam masjid saja. Jarang sekali melakukan kegiatan-kegiatan di luar dengan penanaman nilai-nilai kebangsaan," ujar Kevin, pelajar kelas X yang bercita-cita menjadi teknisi pesawat terbang.

Hadir dalam acara ini Komandan DKW KPP Anggita Putri Ningrum, Ketua PC IPNU Banyuwangi M Yahya Muzakki, Ketua PC IPPNU Banyuwangi Halimah, Komandan DKC CBP Banyuwangi M Ridho Tantowi, Komandan DKC KPP Banyuwangi Novita.

Sementara yang berhasil menggondol nominasi juara umum berasal dari sekolah MA Nahdlatul Wathan Licin. Berhasil meraih poin tertinggi dalam adalah juara I lomba pendirian tenda, juara I lomba yel-yel beserta gerakan, juara II lomba pembuatan logo banom NU, dan juara III lomba pentas seni. (M Sholeh Kurniawan/Alhafiz K)