Daerah

Cerita Sala, Korban Kebakaran di Pondok Bambu Jaktim

NU Online  ·  Rabu, 15 Maret 2017 | 08:16 WIB

Jakarta, NU Online
Pagi itu, Senin (13/3), Sala belum jauh meninggalkan lapaknya. Pria 36 tahun asal Cianjur itu baru akan memulai aktivitasnya mengambil sampah di lingkungan perumahan di Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Tiba-tiba Sala mendengar suara seperti ledakan tabung gas tak jauh dari lapak. Begitu melihat ke atas, Sala melihat asap hitam membumbung tinggi. Lapak-lapak yang sebagian besar terbuat dari kayu, ditambah lokasi yang memang menjadi tempat penampungan barang bekas, mempercepat luasnya area yang terbakar.

Saat itu Sala dan seluruh warga yang menyadari terjadinya kebakaran, segera menyelamatkan diri. Teriakan-teriakan kepanikan terlontar dari mulut mereka. Tak sedikit orang yang menyuarakan takbir dan istighfar.

Sala berlari sampai kaki mereka tersandung-sandung. Mereka tidak lagi memikirkan harta benda apa pun, hanya pakaian yang menempel di tubuhlah, yang selamat dan masih mereka miliki.

Wilayah  RT 05 RW 07 di Jalan Kejaksaan, Pondok Bambu, Duren Sawit, memang menjadi sasaran si jago merah pagi itu. Walaupun Sala  dan beberapa warga lain mendengar suara ledakan tabung gas, tidak dipastikan penyebab awal terjadinya kebakaran. Ada yang mengatakan, penyebab kebakaran adalah karena korsleting listrik. Sejak lima tahun ini wilayah tersebut ditempati para pengepul barang bekas.

Sala telah empat tahun tinggal di lokasi tersebut. Ditemui NU Online Selasa (14/3) siang di lokasi pengungsian, ia mengatakan ada sekitar 200 orang tinggal di pengungsian akibat kejadian.

“Terima kasih atas simpati dan kepeduliannya,” kata Sala degan mata berkaca-kaca kepada  Ketua Jaringan Pengelola Zakat Infak dan Sedekah (JPZIS) Paguyuban Guru Mengaji (PGM) Kecamatan Matraman, H Zam Zam Kusumaatmaja.

JPZIS PGM Matraman yang berada di bawah binaan NU Care LAZISNU hari itu menyerahkan bantuan berupa makanan dan pakaian kepada warga terdampak kebakaran. Kegiatan tersebut juga didukung oleh Muslimat NU Duren Sawit.

“Pemberian bantuan pada hari ini hanya bagian awal. Karena JPZIS PGM Matraman merencakan memberikan bantuan berikutnya,” ungkap karyawan Kemenag RI yang juga bergiat sebagai guru mengaji di lingkungannya.

Sala dan warga terdampak kebakaran memerlukan dukungan banyak pihak. Kepada NU Online, Sala mengatakan saat ini bantuan makanan termasuk cukup, karena sudah dibangun dapur umum di lokasi pengungsian. Bantuan yang masih kurang adalah obat-obatan karena banyak warga yang mengalami pusing.  Selain itu, pakaian anak-anak juga masih dibutuhkan.

Bait, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta yang berada di lokasi pengungsian menyarankan pihak-pihak yang akan menyalurkan bantuan, sangat disarankan berkoordinasi lebih dulu dengan petugas di lapangan. (Kendi Setiawan/Mahbib)