Mimika, NU Online
Salah satu rangkaian kegiatan Amole Maulid dan Harlah NU ke-93 di Mimia adalah penguatan Aswaja Annahdliyah oleh KH Hisyam Syafaat. Agenda ini bertempat di masjid Al Ikhlas SP2 Kampung Wanagon, pada Senin(14/1) sore.
Menurut Rais Syuriah PCNU Banyuwangi ini, NU itu ibarat wanita. "Kenapa demikian? NU itu luwes, tidak kaku," urainya
Kiai asal Banyuwangi ini memberikan contoh betapa luwesnya NU yang tidak gampangan mengkafirkan, menghina, dan marah marah.
"Dulu ada orang Islam tidak pernah sholat, puasa, zakat, haji dan amal lainya. Lewatlah dua santri di desa itu. Modin melihat santri lalu minta tolong kepadanya untuk menshalati mayit. Santri ahli fikih memimpin shalat jenazah persis shalat dhuhur, ada rujuk sujudnya. Lalu maju santri ahli ahli bahasa Arab berdoa, allahumma nasara yansuru Nasran fahuwa Nasirun wadaka mansyurun hingga selesai," paparnya.
Modin heran dengan tingkah santri ini, kata Kiai Hisyam. "Kang baru ini seumur hidup ngerti tata cara shalat mayit dan doa aneh. Itu tadi shalat qadha sebab mayit tak pernah shalat dan doanya minta selamat awal akhir sebab nasara artinya menolong jawab santri," kisanya.
"Modin pun menganggukkan kepala. Mereka berbuat seperti itu sebab sesungguhnya tidak tahu tidak tahu. Seperti itulah luwesnya NU bukan langsung main kasar dan marah-marah," demikian kisah KH Hisyam Syafaat.
Acara dihadiri oleh tokoh NU kampung Kadun Jaya Distrik Mimika Timur, kampung Wangirja Distrik Iwaka dan Karang Senang Distrik Kuala Kencana. Hadir pula Wakil Ketua PCNU Mimika Sugiarso, Wakil Katib Syuriyah PCNU Mimika H Fadlan Sudjianto, A'wan Syuriyah PCNU Mimika Ali Mustofa. (Red: Kendi Setiawan)