Daerah

Diklat Banser Papua Kokohkan Kesetiaan pada Pancasila dan NKRI

Sen, 22 November 2021 | 20:00 WIB

Diklat Banser Papua Kokohkan Kesetiaan pada Pancasila dan NKRI

Diklat Terpadu Dasar (DTD) dan Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Ansor Papua. (Foto: Istimewa)

Kepulauan Yapen, NU Online
Dalam rangka mencetak anggota Banser yang tangguh dan semakin memiliki kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Papua menggelar Diklat Terpadu Dasar (DTD) dan Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) selama tiga hari. Kegiatan yang berakhir Ahad (21/11/2021) itu dipusatkan di halaman Masjid Muhajirin, Distrik Yapen Selatan, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.


Dalam pengarahannya, Kasatkorwil Banser Papua, Mulyono menekankan pentingnya anggota Banser mengokohkan sikap dan perilaku yang terpuji, setia kepada Pancasila dan NKRI serta menjunjung tinggi toleransi. Katanya, saat ini ancaman intoleransi terus menjadi hantu bagi keutuhan NKRI.


“Jika itu (perilaku intoleransi) dibiarkan, bukan tidak mungkin Indonesia kelak benar-benar bubar,” ujarnya usai membaiat peserta DTD, Ahad (21/11/2021).


Karena itu, lanjutnya, Banser harus menjadi pelopor dalam menerapkan sikap moderat dan toleransi serta mampu mengawal itu bagi kehidupan masyarakat. Hal ini agar Indonesia tetap aman dan damai bagi semua golongan dan agama.


“Banser harus mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, yang salah satunya dengan menjunjung tinggi toleransi. Di sinilah pentingnya diadakan Diklat Terpadu Dasar guna meningkatkan kualitas Banser baik dari sisi kepemimpinan, maupun pengembangan dan pemahaman wawasan kebangsaan serta bela negara,” urainya.


Mulyono mengaku bersyukur bahwa Ansor cukup baik diterima masyarakat Papua. Dalam hubungan muamalah, kader Ansor berbaur dengan masyarakat, saling membantu untuk urusan sosial. Bahkan dalam sejumlah kegiatan Ansor, warga asli Papua tak jarang juga ikut membantu.


“Kenapa itu bisa terjadi? Ya, karena Ansor dan NU sangat menghargai toleransi di manapun. Di Jawa yang Muslimnya mayoritas, NU dan Ansor sangat menghargai minoritas dengan sikap moderat dan toleransinya, maka di luar Jawa (Papua) yang Muslimnya minoritas, NU juga sangat dihargai,” urainya.


Kegiatan DTD tersebut diikuti oleh 54 peserta yang berasal dari beberapa Pimpinan Cabang Ansor di Papua. Dari 54 peserta itu, sebagian berasal dari suku di Sulawesi, Ambon, dan Bugis.  


Selama 3 hari, mereka digembleng secara fisik dan psikis. Materi-materi ke-NU-an yang disampaikan oleh tokoh-tokoh regional setempat menjadi menu bagi peningkatan wawasan kebangsaan para peserta. Fisik mereka juga digembleng dengan beragam latihan dan outbond.


Pewarta : Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin