Daerah

Diknas Blitar Terapkan Sekolah 5 Hari, PCNU Kirim Surat ke Bupati

Sab, 10 Februari 2018 | 14:15 WIB

Blitar, NU Online
Diberlakukannya pendidikan lima hari kerja oleh lingkungan Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten Blitar mendapat protes dari Pengurus NU Kabupaten Blitar. Bahkan, PCNU pemenang dua A Ward NU Jatim ini berkirim surat kepada Bupati Blitar.

Surat dengan nomor 013/PC/A-I/L-23/II/2018 tertanggal 8 Februari 2018, ditandatangani Rais Syuriyah KH Ardani Ahmad, Ketua Tanfidziyah KH Masdain Rifai Ahtan dan Sekretaris Juni Arifin. Ada tiga sikap PCNU Blitar yang disampaikan dalam surat tersebut.

Pertama, PCNU Blitar tetap menjaga sistem pendidikan 6 hari sekolah yang sudah baik dengan memacu peningkatan pendidikan karakter. Kedua, menolak atau tidak menyetujui sistem 5 hari sekolah pada seluruh tingkatan di wilayah Kabupaten Blitar.

Ketiga  PCNU Blitar meminta Bupati membatalkan program 5 hari sekolah pada seluruh lembaga pendidikan yang sudah direstui Dinas Pendidikan ataupun tidak.

“Ini kami sampaikan demi menjaga keutuhan masyarakat Blitar yang rukun, kompak, dan damai,’’ ujar Ketua PCNU Kabupaten Blitar KH Masdain Rifai Ahtan kepada NU Online, Sabtu (10/9).

Sikap ini diambil, ungkap Gus Dain panggilan akrabnya, sebagai tindak lanjut rapat konsilidasi PCNU Blitar beserta lembaga dan badan otonomnya, seperti  LP Maarif NU, seluruh MWCNU, Muslimat NU, GP Ansor, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, Pagar Nusa, Pergunu, ISNU, Ishari, JQH NU, Jatman, PMII beserta kepala sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK di lingkungan Nahdlatul Ulama Blitar dan dihadiri oleh PWNU Jawa Timur.

“Dengan berpedoman pada Kepres No 87 tahun 2017 tentang pendidikan berkarakter dan pembatalan permendikbud No.23 tahun 2017 tentang 5 hari sekolah kami meminta pemerintah menghentikan program lima hari sekolah,’ tegasnya.

Selain itu, surat pernyataan itu dibuat juga dalam rangka menjaga dan menghormati Visi Bupati Blitar yaitu menuju Kabupaten Blitar lebih sejahtera, maju dan berdaya saing. 

“Ini kami lakukan juga dalam rangka melaksanakan Misi Bupati yakni memantapkan kehidupan masyarakat berlandaskan nilai-nilai keagamaan (religius), kearifan lokal dan hukum melalui optimalisasi kehidupan beragama dan kehidupan sosial, serta penerapan peraturan perundang-undangan,’’ katanya.

Nahdlatul Ulama sebagai ormas keagamaan terbesar di Kabupaten Blitar, lanjut Gus Dain, selalu menjaga kebersamaan, kerukunan, dan keakraban merasa berkewajiban untuk meningkatkan pendidikan yang berkarakter, berakhlak, dan bermartabat.

“Membaca fakta dan realita sekolah dengan diberlakukannya  FDS yang meliburkan hari Sabtu jelas lebih besar mudhorot-nya dibanding manfaatnya terhadap anak didik dan sosial masyarakat,’’ tegasnya. (Imam Kusnin Ahmad/Kendi Setiawan)