Semarang, NU Online
Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah NU (LAZISNU) dibentuk untuk meningkatkan kesejahteran dan peningkatan ekonomi masyarakat yang bersumber dari para muzakki (pemberi zakat) dan dermawan. Dari para muzakki tersebut kemudian disalurkan kepada yang berhak. Sementara penyalurannya dikelola dengan administrasi dan manajemen secara profesional.
“LAZISNU sekarang mendapat kepercayaan dari masyarakat. Untuk mempertahankan kepercayaan itu, manajemen dan administrasi harus diperbaiki dan professional.”
Hal tersebut disampaikan Ketua PWNU Jawa Tengan KH Abu Hafsin pada halal bihalal dan rapat koordinasi PW LAZISNU dengan PC LAZISNU se-Jawa Tengah di Halmahera Home Stay, Jalan Halmahera No.15-16, Semarang, Sabtu (5/8).
Sementara itu, Direktur LAZISNU Jawa Tengah KH Muhammad Mahsun manargetkan pada akhir semeseter 2017, LAZISNU mendapat 36 miliar untuk 36 cabang di Jawa Tengah.
Dia optimis target dicapai dengan usaha keras disamping meningkatnya kepercayaan masyarakat pada LAZISNU yang dipandang memiliki pengelolaan dan penyalurannya tepat sasaran.
“Pada akhir semester tahun ini kami menargetkan 36 miliar untuk kita salurkan ke seluruh cabang di Jawa Tengah,” tegas Mahsun.
Rapat koordinasi LAZISNU ini selain dihadiri oleh cabang se-Jawa Tengah juga dihadiri PP LAZISNU. (Shiddiq Sugiarto/Abdullah Alawi)