Daerah

Dua Keluarga Guru Madrasah Terkubur Tanah Longsor

Kam, 23 Januari 2014 | 18:01 WIB

Kudus, NU Online
Tanah longsor yang terjadi di dukuh Kambangan desa Menawan Gebog Kudus, Rabu (22/1) dini hari menelan 12 korban jiwa. Dua di antaranya Asrori (40) guru madrasah ibtidaiyah NU (MINU) Bidayatul Hidayah Menawan dan Istiqomah (50) guru MINU Tsamratul Wathan Gondosari Gebog Kudus.
<>
Mereka sekeluarga terkubur tanah longsor di kediamannya di dukuh Kambangan. Asrori, warga RT 4/6 bersama istrinya Yanti (40) dan anaknya Ulfa (12) belum diketemukan. Sementara Istiqomah warga RT 2/6 dan suaminya Karmuji (50), saat berita ini ditulis, baru suaminya ditemukan dari timbunan lumpur dalam keadaan selamat.

Menurut penuturan Kepala MINU Bidayatul Hidayah Sujudi, bencana longsor disertai banjir bandang terjadi pada Rabu (22/1) dini hari pukul 00.15 WIB. Akibatnya, 5 rumah beserta 12 penghuninya terkena timbunan lumpur longsoran dari dataran pegunungan di dukuh Kambangan.

"Satu orang ditemukan meninggal dunia, Sulasmi. Sementara lainnya belum diketemukan," ujar Sujudi.

Dua putri Istiqomah selamat karena saat longsor terjadi sedang di rumah kakeknya di tetangga desa. Sedangkan satunya tengah kuliah di Semarang. Demikian juga Asrori. Ia meninggalkan seorang anak yang berada di luar kota, imbuh Sujudi.

Sebanyak 400 warga dukuh Kambangan dievakuasi ke tempat lebih aman. Karena, mereka mengkhawatirkan longsor susulan. Rabu siang puluhan petugas polisi, tentara, dan warga melakukan evakuasi.

Karmuji ditemukan dalam keadaan kritis dan langsung dibawa ke rumah sakit. Melihat kondisi tak memungkinkan, pencarian korban ditunda hingga Kamis (23/1) atau menunggu kondisi aman.

Mendengar kabar duka tersebut, pengurus MWCNU dan banomnya Rabu (22/1) langsung meninjau lokasi. Mereka membuka posko peduli bencana di gedung MWCNU Gebog untuk mengupayakan bantuan bagi  korban bencana. (Qomarul Adib/Alhafiz K)