Daerah

Dua Kiai Kharismatik Pimpin Shalawatan di Blitar

NU Online  ·  Kamis, 16 Juni 2016 | 09:21 WIB

Dua Kiai Kharismatik Pimpin Shalawatan di Blitar

Tampak Kiai Diya’uddin dan Gus Shon ketika memimpin shalawatan

Blitar, NU Online
Nuansa Pesantren Mambaul Hikam Mantenan Udanawu Blitar, Jawa Timur, Rabu (15/6) malam, berubah jadi ingar-bingar suara lantunan shalawat Nabi Muhammad SAW seusai shalat tarawih. Di pesantren yang didirikan oleh Assyech KH Abdul Ghofur ini sedang menggelar acara Haul ke-12 KH Zubaidi Abdul Ghofur, salah satu putra dari  Mbah KH Abdul Ghofur.

Shalawatan dipandu langsung oleh dua kiai kharismatik dari Blitar, yakni KH Diya’uddin Azam-zami Zubaidi Abdul Ghofur dan KH Moh Sunhaji Nawal Karim Zubaidi Abdul Ghofur.

Kiai Diya’uddin, selama ini  dikenal sebagai mursyid Thariqah Naqsabandi Kholidiyah di Blitar Raya dan juga terkenal sebagai imam tarawih tercepat di dunia. Sedangkan Gus Shon, panggilan akrab Kiai Moh Sunhaji Nawal Karim, dikenal sebagai tokoh sentral Jamiyah Mughitsu Al-Mughits yakni sebuah jamiyah majelis Shalawat Nariyah dan majelis ta’lim yang memiliki massa pulahan ribu orang.

Duet kakak beradik dalam satu majelis shalawat tadi malam itu menyedot perhatian jamaah. Karena jarang sekali dua orang itu bisa bertemu dalam satu majelis kegiatan. Mengingat kesibukannya masing-masing. Gus Diya’ selama ini menanganii orang-orang tua (anggota thariqah). Sedangkan Gus Shon dikenal sibuk memimpin majelis shalawat yang mayoritas anggotanya para pemuda, hampir dua hari sekali keliling ke daerah-daerah.

“Alhamdulillah dua tokoh bisa tampil satu panggung. Biasanya kan tidak bisa.Mengingat kesibukannya masing-masing,” ungkap Ustadz Moh Zakki, ketua panitia acara.

Biasanya kegiatan haul sebelumnya, panitia mengundang para habaib dari luar Kabupaten Blitar. Namun,untuk haul ke-12 tahun 2016 KH Zubaidi Abdul Ghofur, cukup menampilkan dua putra almarhum saja: Kiai Diya’uddin dan Gus Shon. “Alhamdulillah antusiasme hadirin tetap luar biasa.Terbukti ribuan jamaah tetap hadir pada kesempatan ini,”’kata Zakki.

Sejak sehabis shalat tarawih halaman masjid Pesantren Mambaul Hikam sudah penuh sesak para jamaah. Mereka datang dari wilayah Blitar Raya, Tulungagung, Kediri Raya, dan sekitarnya. Acara diawali dengan pembacaan tahlil bersama, lalu dilanjutkan dengan pembacaan shalawat Nabi Muhammad SAW dengan diiringi tim shalawat dari pesantren setempat. (Imam Kusnin Ahmad/Mahbib)