Daerah

Empat Manusia yang Hidup Tak Akan Rugi

NU Online  ·  Rabu, 7 Desember 2016 | 18:30 WIB

Banyuwangi, NU Online
Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Singotrunan mengadakan peringatan maulid nabi di Mushola Mbah Mas Sulaiman, Singodipuro, Banyuwangi, Senin (5/12) malam. Habib Muhsin Baharun menjadi pembicara malam itu. Dalam pembukaannya ia mengajak berpikir seluruh undangan yang hadir.

"Mau jadi apa manusia di bumi ini jika tak pernah ada sosok nabi seperti Muhammad SAW?" tanyanya, di hadapan hadirin.

Ia menjelaskan, sungguh dan pasti manusia akan merasa rugi dan kufur tak mengenal Tuhan jika Nabi Muhmmad tak lahir.

"Oleh karenanya, ada empat kriteria manusia yang tidak akan pernah merugi. Pertama adalah manusia yang beriman, tentu beriman kepada Allah SWT dan nabi-Nya. Dengan jalan menjalankan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya," papar mubaligh asal singotrunan tersebut.

Kedua, kata dia, adalah manusia yang mengamalkan kebenaran (amal saleh). Dalam konteks saat ini, mereka yang mampu mengejawantahkan hablum minallah wa hablum minannas (berhubungan amal ibadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia). Pendeknya, mereka yang saleh secara ritual dan sosial.

"Konsep yang ketiga dan keempat adalah mereka yang mengajak kepada kebenaran dan kesabaran," imbuhnya. Sesuai dalil yang termaktub dalam Al-Qur’an (103:3).

Nubani Yusuf, selaku ketua panitia, dan juga pengurus Gerakan Pemuda Ansor Ranting Singotrunan mengatakan, dengan mengamalkan seluruh empat konsep tersebut pasti akan mampu meningkatkan ukhwah islamiyah, wathaniyyah, dan basyariyah.

Di lain itu, Selaku Kepala Kelurahan Singotrunan Slamet Hariyadi, menyampaikan harapan, semoga dengan peringatan maulid nabi ini tidak hanya sebatas seremonial belaka, tapi harus mampu kita memetik serta mengamalkan nasihat dari Habib Muhsin Baharun tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan tersebut dihadiri warga Nahdliyin, kepala kelurahan Singotrunan, Babinsa, perwakilan Pengurus MWCNU, Muslimat, Fatayat, Ansor, PAC IPNU dan IPPNU Banyuwangi, dan tokoh masyarakat lainnya. (M. Sholeh kurniawan/Abdullah Alawi)