Jakarta, NU Online
Di tengah era digital, perkembangan media begitu pesat. Hampir setiap individu kini bisa menerima sebuah berita, bahkan dalam hitungan detik. Sayangnya, tidak semua berita yang beredar merupakan berita yang positif. Demikian disampaikan Wakil Sekjen PBNU H Ulil A. Hadrawi pada kegiatan Rakernas 2017 yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Lajnah Ta’lif wa an-Nasyr (LTN-NU) di Jakarta, Jumat (24/3).
"Maka dari itulah perlu diperbanyak produksi serta penyebaran konten Aswaja An-Nahdiyah,” terang Ulil.
Dipaparkan lebih lanjut oleh Ulil tentang bagaimana NU dalam menghadapi persaingan media global. “Saya ingat salah satu dawuh Gus Dur : Globalisasi tidak bisa dihindarkan, tetapi bisa disiasati. Gadget, android, HP, internet, tidak bisa kita hindari, tapi kita bisa mencari siasat (memanfaatkannya),” tuturnya.
Lebih lanjut diterangkan, di NU memiliki kekuatan yang tidak banyak ada pada organisasi lain, yakni “guyub”. “Guyub, berjamaah, kebersamaan inilah yang perlu dipertahankan dalam diri NU,” kata dia. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)