Daerah

GP Ansor Aceh Besar Minta Qari Diperlakukan Sama Seperti Atlet

Sen, 27 Agustus 2018 | 20:00 WIB

GP Ansor Aceh Besar Minta Qari Diperlakukan Sama Seperti Atlet

Takdir Feriza menerima penghargaan dari Presiden Turki Recep Erdogan. Foto: Tribunaceh

Bandung, NU Online 
Menpora Imam Nahrawi mengatakan, atlet yang meraih medali emas di ajang Asian Games akan mendapat bonus Rp 1,5 miliar. Menurut dia, sebagaimana dikutip media daring nasional, bonus tersebut terbesar sepanjang sejarah pesta olahraga se-Asia yang kini sedang berlangsung Jakarta dan Palembang. 

Tak hanya itu, peraih medali emas juga akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Tidak lupa fasilitas rumah disiapkan bagi mereka.

Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Aceh Besar, Al-Munzir, mengapresiasi niat pemerintah yang demikian perhatian kepada para atlet. Namun, ia meminta agar perhatian yang sama diberikan kepada warga negara yang berprestasi di bidang lain. 

Di Aceh Besar, lanjutnya, ada seorang qari yang pernah juara kesatu pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) internasional di Turki pada tahun 2015 atas nama Takdir Feriza. Namun, perhatian permerintah masih kurang kepadanya. 

“Saat ini Takdir Feriza hanya tenaga honorer staf di Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar,” katanya kepada NU Online, Senin (28/8).

Menurut dia, jika atlet yang mendapatkan medali emas di ajang olahraga tingkat Asia dijanjikan PNS, sebaiknya pemerintah memberikan hal serupa kepada warga yang berprestasi di tingkat dunia. 

“Keduanya sama-sama mengharumkan nama negara. Beda bidang memang, tapi apa salahnya diperlakukan sama,” tegasnya. 

Bahkan, kata dia, apresiasi justru datang dari Turki. Setelah juara internasional di negara tersebut, Takdir pernah diundang dua kali oleh pemerintah Turki. 

Karena ini terkait Al-Qur’an, Al-Munzir meminta Kemenag RI dan Jam’iyyatul Qurra wal-Huffaz Nahdlatul Ulama (JQHNU) untuk memperjuangkan nasib para qari, tak hanya Takdir Feriza. Paling tidak, qari yang berprestasi mengharumkan negara.  

“Takdir bisa jadi hanya salah satu contoh. Mungkin masih banyak Takdir-Takdir yang lain yang takdirnya kurang beruntung,” pungkasnya. (Abdullah Alawi)  
 Â