Guru Sekolah NU Diharap Terapkan Nilai Kepesantrenan
NU Online · Sabtu, 24 Mei 2014 | 16:00 WIB
Karanganyar, NU Online
Sekolah NU banyak berdiri di tiap-tiap daerah. Tapi sayangnya tak disertai dengan sumber daya manusia tenaga pengajarnya. Hal itu menyebabkan sekolah NU harus merekrut guru tak paham NU.
<>
Menurut Ketua PCNU Karanganyar Kiai Mukti Ali, karena tuntutan akademis, pengadaan guru spesialisasi di bidangnya terkadang menemui banyak kendala. Misalnya, mereka bukan lulusan pesantren NU, melainkan hanya mengenyam pendidikan umum saja.
“Saat ini banyak guru di madrasah NU yang hanya mengenyam pendidikan di perguruan tinggi saja,” katanya kepada NU Online, Jumat (23/5).
Hal itu kata dia, mau tak mau dilakukan lembaga pendidikan NU karena tuntutan akademis yang mengharuskan guru memiliki kualifikasi di bidangnya
Sementara, tambah dia, pada kenyatannya, kader muda NU yang pernah mengenyam pendidikan pesantren, belum siap untuk mengisi posisi guru di lembaga milik NU, terutama di Karanganyar,” ujarnya.
Ia berharap meskipun guru di lembaga milik NU tak pernah nyantri, mau memahami dan
menerapkan nilai-nilai kepesantrenan sebagai salah satu ciri khusus pendidikan NU.
Ia menyebutkan, nilai-nilai kepesantrenan yang harus dipahami guru antara lain, kesederhanaan, kemandirian, ikhlas dalam pengabdian, kebersamaan, kebebasan terpimpin, dan mengamalkan ajaran agama.
Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai kepesantrenan, sambung dia, madrasah NU tidak kehilangan ciri khas yang menjadi cikal bakal berdirnya madrasah itu sendiri. (Ahmad Rosyidi/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua