Daerah HIKMAH IDUL ADHA

Gus Eksan: "Birrul Walidain” Tak Halangi Hubungan Demokratis

Rab, 16 Oktober 2013 | 09:33 WIB

Jember, NU Online
Pola hubungan orang tua dan anak yang demokratis akan menentukan keberhasilan pendewasaan dan pendidikan anak. Orang tua tidak sewenang-wenang dalam  membimbing anaknya. Sebaliknya, anak diberi kebebasan untuk menentukan pilihan secara bebas dan bertanggungjawab.<>

Demikian disampaikan pengasuh Pesantren Nuris 2, Moch. Eksan di Jember, Selasa (15/10), terkait hikmah idul adha. Menurut Gus Eksan --sapaan akrabnya—pola hubungan yang demekian itu, akan menciptakan kondisi yang sejuk dalam keluarga.

“Pola hubungan inilah yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail ‘alaihimassalam,” katanya di hadapan jamaah yang semuanya muslimat itu.

Sekteraris PC. LDNU Jember tersebut menambahkan, ajaran birrul walidain atau berbuat baik kepada kedua orang tua tidak menjadi halangan dalam membangun pola hubungan demokratis dalam keluarga. Sebab, patokannya adalah masing-masing “perbuatan” bisa dipertanggugjawabkan kepada Allah SWT. “Perlakuan kita kepada orang tua menentukan perlakuan anak kita kepada kita,” jelasnya.

Selain pola hubungan yang demokratis itu, peristiwa “pengorbanan” Nabi Ismail juga mengandung pesan tentang kesabaran dan cinta kepada Allah harus ditempatkan di atas segala-galanya. Nabi Ibrahim dan Ismail sangat sabar dalam mematuhi perintah Allah, sehingga rela “berkorban”.

Karena kesabarannya itu, ayah dan anak tersebut termasuk selebritis bumi dan langit sekaligus. “Masyhurun fil ard wa masyhurun fis sama’. Dan inilah yang harus kita contoh,” ucapnya (Aryudi A. Razaq/Anam).