Gusdurian Lombok dan Lakpesdam NU Mataram Gelar Diskusi Lintas Etnis
NU Online · Jumat, 18 November 2016 | 11:03 WIB
Bersama jaringan lintas agama dan kelompok etnis, Gusdurian Lombok bersama Lakpesdam NU Mataram telah menggelar diskusi dalam rangka peringatan Hari Toleransi Internasional di Kedai Araq-Araq Doang, Rabu (16/11).
Berbagai kegiatan dilakukan dalam rangka peringatan Hari Toleransi yang diinisiasi oleh Seknas Jaringan Gusdurian seperti kampanye toleransi, aksi simpatik, baksos, diskusi, bedah buku, dan kegiatan kemasyarakatan lainnya.
Gusdurian Lombok ambil bagian dalam even ini dengan menggelar diskusi lintas iman, kunjungan rumah ibadah serta kegiatan kemasyarakatan lainnya, kata Kordinator Gusdurian Lombok Fairus Zabadi di Mataram, Jumat (18/11).
“Kita awali kegiatan peringatan Hari Toleransi dengan menggelar diskusi lintas iman dan etnis, sebagai sarana membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya ruang dialog yang semakin hari kian jarang dilakukan.
"Melalui diskusi inilah diharapkan akan terbuka ruang dialog yang akan melahirkan rasa saling memahami dan bertolernsi dengan perbedaan yang ada".
Dengan begitu lanjutnya, akan terbangun suasana kebatinan yang kuat untuk bergotongroyong saling membantu dan saling melindungi.
Paox Ibeng tokoh budayawan Lombok yang didaulat sebagai narasumber pada diskusi tersebut mengatakan bahwa Indonesia ini hadir karena keberagaman. Untuk itu menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan merawat itu sebagai sebuah kekuatan.
Ia mengajak hadirin untuk harus optimis bahwa Bhineka Tunggal Ika adalah modal dan kekuatan masyarakat untuk mempertahankan bangsa ini. Ia berharap, peserta yang hadir di sini tidak usah takut dengan kelompok-kelompok yang intoleran yang suka menebar kebencian kepada sesama.
"Kita punya Bhineka Tunggal Ika sebagai kekuatan untuk melawan mereka. Maka dari itu, kita harus optimis dengan keberagaman yang ada. Itu adalah kekuatan kita menjaga bangsa ini,” tegas pria berambut gimbal itu.
Pada diskusi ini, Ketua Lakpesdam NU Mataram Muhammad Jayadi memaparkan hasil pemantauan kasus-kasus konflik kebebasan beragama yang terjadi di Nusa Tenggara Barat dalam kurun waktu 2015-2016.
Setidaknya ada 15-20 kasus konflik kebebasan beragama yang terjadi di NTB menurut catatan Lakpesdam NU Mataram.
Diskusi ditutup dengan acara doa bersama sebagai pernyataan solidaritas kepada Intan Olivia yang merupakan korban serangan bom di Gereja Oikumene, Samarinda. (Hadi/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua