Daerah

Gusdurian Semarang Peringati Hari Toleransi dengan Ziarah

NU Online  ·  Jumat, 18 November 2016 | 07:30 WIB

Semarang, NU Online
Pemuda yang tergabung dalam Jaringan Gusdurian Kota Semarang bersama pegiat keberagaman kota setempat berkumpul di pelataran makam Bergota, Kamis (17/11). Mereka berziarah ke makam Mbah Sholeh Darat sebagai bagian agenda pembuka Pekan Hari Toleransi Internasional.

Mbah Sholeh Darat merupakan ulama kharismatik Semarang dan guru dari dua tokoh bangsa, KH Hasyim Asy'ari (pendiri Nahdlatul Ulama) dan KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah).

Dari makam Mbah Sholeh Darat, rombongan yang terdiri dari Gusdurian, PMII Kota Semarang, KPS, Pelita, PPMI DK Semarang dan Permahi lalu melanjutkan ziarah ke taman makam pahlawan Giri Tunggal makam MGR Soegijapranata. Ikut serta dalam kegiatan ini Romo Aloys Budi Purnomo, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang.

"Adanya agenda ini untuk memelihara toleransi di Indonesia yang kian mendapat tantangan. Semoga Bhinneka Tunggal Ika tetap terjaga," ujar Subhan, koordinator Jaringan Gusdurian Semarang setelah doa dan tabur bunga.

Menurutnya, peringatan hari toleransi tahun ini ironis karena dibarengi dengan beberapa tragedi intoleran di beberapa daerah, yang paling menyayat hati adalah wafatnya Intan yang menjadi korban ledakan bom di Samarinda.

“Semoga benih-benih perdamaian dan kerukunan melalui perjumpaan seperti ini terus mewarnai dan menandai kesejukan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika," tambah Romo Budi.

Setelah ziarah, pekan peringatan hari toleransi internasional dilanjutkan dengan diskusi dan nonton film tentang keberagaman, aksi damai, dan deklarasi pada Jumat-Sabtu (18-19/11). Subhan, koordinator aksi, berharap hari toleransi internasional yang ditetapkan PBB sejak 16 November hendaknya jadi titik balik merefleksikan warga Indonesia terhadap keberagaman.

“Pemerintah harus melindungi, menghormati, memenuhi hak asasi manusia sesuai semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” jelasnya. (Fahmi/Zulfa/Mahbib)