Daerah

Habib Umar Majalaya: 'Islam Kebangsaan' Kunci Sukses Ulama dan Santri

Kam, 23 Mei 2019 | 22:30 WIB

Habib Umar Majalaya: 'Islam Kebangsaan' Kunci Sukses Ulama dan Santri

Habib Umar Majalaya mengisi pesantren kilat, Kamis (23/5)

Bandung, NU Online
Tokoh NU Jawa Barat Habib Umar bin Husein Assegaff yang biasa disapa Habib Umar Majalaya menyebutkan bahwa penguatan Islam Kebangsaan bagi para santri merupakan hal mendesak yang perlu dilakukan di era milenial.

Di era milenial yang sarat fitnah dan hoaks, kata Habib Umar Majalaya, seluruh guru bilkhusus yang aktif di pesantren memiliki kewajiban mengarahkan santri ke jalan benar, jalan Rasul Saw yang diamalkan para pendiri negeri.

"Islam kebangsaan telah diajarkan oleh Rasul, diamalkan para pahlawan bangsa dan kiai pendiri NU. Islam rahmatan lil'alamin yang harus dipelajari, disampaikan, difahami dan diaplikasikan dalam dimensi kehidupan bangsa," kata Habib Umar saat penutupan Pesantren Kilat di Yayasan Atsaqofah Islamiyyah Annahdliyah Majalaya, Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/5).

Ia melanjutkan bahwa, kita harus bangga mengenal para pendiri NU. Berkat hal itulah, kita dapat hidup menyatu dan bekerjasama dalam mencerdaskan bangsa, mencipta negeri yang aman dan damai.

Tak lupa Habib menyinggung terkait kemuliaan malam Lailatul Qadar, malam ganjil yang sangat dinanti para ulama dan Muslimin. 

"Malam Lailatul Qadar harus diisi dengan berbagai macam ibadah dan doa. Doa terpenting adalah doa keselamatan bangsa dan kedamaian Indonesia. Pintu langit terbuka luas, jangan sungkan memohon kepada Allah Swt dan berusahalah meneteskan air mata," tegas Habib yang dikenal sebagai 'Singa NU Jabar'.

Acara yang berlangsung di Halaman Pesantren Atsaqofah Majalaya Bandung, dibuka dengan pembacaan Ratib Alatas oleh Ustadz Deni Alih. Buka puasa bersama yang dirangkai dengan santunan bagi dhuafa dipimpin oleh Hj Euis Jamilah, mengakhiri acara tersebut. Turut hadir dalam acara seluruh dewan guru dan para wali murid beserta karyawan Pondok Pesantren Atsaqofah. (Abdul Hadi Hasan/Kendi Setiawan)