Temanggung, NU Online
Menghadapi Pemilu yang akan digelar pada 17 April 2019 mendatang, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menegaskan bahwa organisasinya tidak akan terlibat dalam politik praktis.
"Dalam menjaga situasi yang kondusif, terutama menjelang pemilu 2019, kita warga NU di Jawa Tengah ini tetap memiliki prinsip. Pertama, tetap berpegang teguh pada sembilan pedoman berpolitik bagi warga NU hasil Muktamar ke 28 di Yogyakarta tahun 1989," kata Ketua PWNU Jawa Tengah, H Mohamad Muzamil di sela-sela Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil) PWNU Jawa Tengah di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Temanggung, Sabtu (26/1).
Kedua, lanjut Muzamil, sesuai jati diri NU, warga NU tetap mengikuti kepemimpinan para alim atau ulama di segala hal, kapan pun dan di mana pun.
Hal serupa disampaikan oleh Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh. Dirinya menegaskan bahwa di Musykerwil tidak akan membicarakan politik praktis, karena politik NU sudah jelas, yaitu politik kebangsaan.
"Politik kita politik kebangsaan. Kalau mau bicara politik bukan di sini," katanya.
Dalam acara yang mengambil tema Meneguhkan Kemandirian Jamiyah dan Jamaah Menuju Seabad NU itu Kiai Ubaidullah menegaskan bahwa forum yang dihadiri Pengurus Cabang NU se-Jawa Tengah hanya membahas persoalan-persoalan organisasinya untuk menyambut satu abad berdirinya NU.
Bagi Kiai Ubaidullah, dalam menyongsong satu abad NU, organisasi dan warga NU di Jawa Tengah harus bisa mandiri, baik mandiri dalam bidang teologi atau akidah, ekonomi, politik, pendidikan maupun yang lainnya.
Kendati demikian, kemandirian yang akan diwujudkannya tetap membuka kerjasama dengan berbagai instansi lain. "Kita mencanangkan untuk membiayai diri kita sendiri dengan membuka i'anah-i'anah (bantuan dan pemberian) dengan tidak menutup kemungkinan kerja sama dengan pemerintah dan yang lainnya. Program-program pemerintah yang tidak bisa dilakukannya dengan sendirian bisa meminta bantuan kepada NU," tuturnya.
Muskerwil PWNU Jateng berlangsung hingga Ahad (27/1). (Red: Kendi Setiawan)