Daerah

Hebitren dan BI Luncurkan Distribution Center Dukung Bisnis Pesantren

Rab, 5 Mei 2021 | 04:00 WIB

Hebitren dan BI Luncurkan Distribution Center Dukung  Bisnis Pesantren

Suasana peluncuran DC di Pesantren Nurul Jadid, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Selasa (4/5). (Foto: NU Online/Syamsul)

Probolinggo, NU Online
Holding Bisnis Pesantren (Hebitren) terus melakukan terobosan untuk mendorong peningkatan potensi perekonomian dan pengembangan bisnis pesantren di Indonesia. Salah satunya bersama Bank Indonesia (BI), Hebitren telah meluncurkan Distribution Center (DC) di tiga pondok pesantren di Jawa Timur.
 

Sebagai langkah awal, DC telah didirikan di Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Bahrul Ulum, Jombang dan Nurul Jadid, Probolinggo. Melalui pembangunan DC ini, diharapkan dapat meningkatkan efektifitas distribusi antar anggota Koperasi Sarekat Bisnis Pesantren (KSBP) yang dibentuk tahun 2019 lalu. Terutama di bidang perdagangan untuk pemenuhan barang (sembako) dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar lokal.
 

Peluncuran DC sendiri dilakukan di Ponpes Nurul Jadid, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Selasa (4/5). Kegiatan yang digelar di aula Pesantren Nurul Jadid tersebut dihadiri sejumlah pejabat Bank Indonesia dan Pengurus Pusat Hebitren di antaranya Ketua Dewan Ekonomi Syariah BI, Anwar Bashori dan Ketua Umum DPP Hebitren, KH. Hasib Wahab Chasbullah. Selain lanching DC, dalam kesempatan ini juga diadakan pengukuhan kepengurusan Hebitren Jawa Timur.
 

Koordinator Hebitren Jawa Timur, KH Faiz AHZ mengatakan, kepengurusan Hebitren di Jatim ini diharapkan dapat mendorong upaya pengembangan sektor bisnis dan ekonomi pesantren yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Di antaranya, dengan memberdayakan potensi dan jejaring pesantren yang tersebar luas, khususnya di Jawa Timur.
 

"Nah, upaya ke arah itu sudah diwujudkan. Salah satunya dengan pendirian DC ini," tandas Kiai Faiz.
 

Dijelaskan, pendirian DC merupakan tindak lanjut dari kerja sama antar pesantren di Jawa Timur. Hal itu dimulai saat penandatanganan Deklarasi Surabaya oleh Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK, Gubernur Jawa Timur serta Perwakilan 17 Pondok Pesantren, beberapa waktu lalu.
 

Para perwakilan pesantren itu juga menghasilkan pembentukan KSBP pada tahun 2019. Tidak lama setelah didirikan, KSBP bahkan berhasil menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam menjalankan usahanya.
 

Indikasinya, dari total aset sebesar Rp 1,14 Miliar pada tahun 2019, KSBP mampu meningkatkannya hingga mencapai Rp 4,07 Miliar di tahun 2020. Pencapaian tersebut sangat berpotensi untuk ditingkatkan.
 

"Terutama jika mengingat luasnya jejaring dan keberadaan pesantren yang tersebar di berbagai wilayah, khususnya di Jawa Timur," pungkas Anwar Bashori.

 
Kontributor : Syamsul Akbar
Editor: Aryudi A Razaq