Daerah

Hidup di Era Milenial, Kader IPNU-IPPNU Dituntut Kian Militan

NU Online  ·  Senin, 25 Maret 2019 | 10:30 WIB

Hidup di Era Milenial, Kader IPNU-IPPNU Dituntut Kian Militan

Suasana Latihan Kader Muda PC IPNU-IPPNU Kota Bekasi.

Bekasi, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Bekasi, Jawa Barat menyelenggarakan Latihan Kader Muda (Lakmud) angkatan kedua. Kegiatan dipusatkan di Pondok Pesantren Sirojul Munir, Jatiasih, Jumat hingga Ahad (22-24/3).

Kegiatan yang mengambil tema, Mencetak Kader Milenial yang Militan tersebut diikuti puluhan peserta. Mereka merupakan utusan dari setiap Pimpinan Anak Cabang IPNU IPPNU se-Kota Bekasi.

“Kita ingin agar para kader IPNU-IPPNU ini mampu proaktif dalam berbagai hal, terutama di media sosial dalam rangka berdakwah dan melestarikan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah,” kata Ketua PC IPNU Kota Bekasi, Adi Prastyo, Senin (25/3).

Kader IPNU tersebut, lanjutnya, dicetak menjadi militan agar mampu mengawal organisasi. Sehingga IPNU dapat senantiasa hidup dan bersaing di era milenial.

“IPNU ini organisasi yang besar, maka harus kita besarkan terlebih dulu para kadernya. Dibesarkan melalui militansi yang tinggi agar bisa setia menjaga marwah kaderisasi,” kata Tio, sapaan akrabnya.

Usai Lakmud, dirinya berharap agar para kader IPNU ini mampu bahu-membahu dalam menjaga kader demi regenerasi organisasi ke depan. “Sebab organisasi yang baik itu adalah jika kaderisasi dan regenerasinya tetap hidup di setiap zamannya,” kata Tio.

Sementara itu, Sekretaris PC IPPNU Kota Bekasi Farihatul Kholbiah mengungkapkan bahwa alumni Lakmud angkatan kedua ini diharapkan mampu bersaing di tengah kehidupan global.

“Menjadi perempuan yang aktif di organisasi itu memang berat. Tapi aktif di IPPNU haruslah dibarengi dengan niat ibadah, insyaallah mendapat keberkahan,” kata perempuan yang biasa disapa Fariha ini.

Lakmud angkatan kedua yang berlangsung selama tiga hari itu menghadirkan sejumlah narasumber.Materi yang disampaikan di antaranya keaswajaan, NU,  tradisi amaliah NU, organisasi, lobying and networking, dan scientific problem solving. (Aru Elgete/Ibnu Nawawi)