OKU Timur, NU Online
Imam Al-Ghazali dalam kitab Ikhya Ulumuddin mengatakan barangsiapa yang mengetahui sesuatu tetapi sesuatu itu tidak menjadi itibar atau contoh, pertanda orang itu adalah orang kurang akalnya.
Ketua Jamiyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarrah an-Nahdliyah (Jatman) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, KH Syaikhon mengatakan hal itu Senin (24/2) malam.
KH Saikhon yang malam itu hadir pada tahlilan malam ketujuh almarhumah Hj Rusmiyati Kholid, menegaskan ada tujuan sosial di balik tahlilan dan kirim doa bagi orang yang sudah meninggal. Yaitu, betapa pentingnya sebagai manusia yang selalu berpikir kemanfaatan dalam hidup untuk sesama.
"Berangkat dari kalimat tersebut, kepulangan Hj Rusmiati dapat kita ambil satu pelajaran yang sangat berharga dan dipesankan oleh Nabi Allah Muhammad SAW. Jangan sekali-kali kamu lupa dengan yang namanya maut atau sesuatu yang memutuskan nikmat di dunia," tambah KH Saikhon.
Di dunia ini, selagi manusia masih hidup, lanjut KH Saikhon, manusia diberi satu kesempatan untuk berbuat baik, beramal, serta berbagi baik pada diri sendiri maupun kepada orang lain. Manusia dijadikan sebagai makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain.
Kepulangan Hj Rusmiyati, juga pertanda pertemuan kepada Sang Pencipta, bertemu kepada yang dicintai, karena seorang Muslim cintanya hanya semata-mata kepada Allah dan Rasul-Nya.
"Saat ini beliau sedang di alam peristirahatan karena dari alam barzah atau alam kubur masih banyak lagi proses yang dialami oleh manusia sehingga menuju ke peristirahatan terakhir," ungkapnya.
Kiai Saikhon mengatakan tidak ada yang diharapkan setelah manusia dipindahkan dari alam dunia, kecuali doa. Ia mengutip sabda Rasullah Muhammad SAW dalam sebuah hadits. Saat Rasulullah selesai memakamkan jenazah para sahabat, salah satu sahabat saat itu bergegas pulang. Lalu oleh Rasulullah ditahan.
"Hai, Sahabat berhentilah kamu sejenak. Bacalah apa yang kamu bisa karena saudaramu saat ini ditanya oleh Malaikat Munkar dan Nakir," Kiai Saihkon mengisahkan.
Kiai Saikhon mengajak jamaah untuk menjadikan satu pelajaran bahwa siapa pun itu, apa pun statusnya, sama-sama akan menghadapi malaikat Munkar dan Nakir.
"Maka dari itu marilah sebaik mungkin kita berbuat untuk diri sendiri maupun kepada yang lain dan perbuatan yang menguntungkan baik yang menguntungkan di dunia amupun di akhirat nanti," pungkasnya.
Hj Rusmiyati adalah istri dari Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Kholid Mawardi. Peringatan malam ketujuh dipenuhi ribuan jamaah pentakziah di rumah pribadinya, di Sukaraja Buay Madang OKU Timur.
Dalam sambutannya, Kholid Mawardi mengatakan almarhumah selama mendampinginya sealama 34 tahun delapan bulan banyak suka dan duka yang telah dijalani.
"Alamarhumah adalah sosok pribadi yang sederhana, mempunyai jiwa sosial yang tinggi, senang bergaul dengan siapa pun," kata Bupati Kholid.
Karena itu, kendatipun mereka adalah pendatang, banyak kalangan ibu-ibu yang senang bergaul dengan almarhumah. "Bahkan beliau dijadikan tempat curhat para ibu-ibu di lingkungan kami," kenangnya.
Kontributor: Zainul Aziz
Editor: Kendi Setiawan