Daerah

Hinaan kepada Ulama adalah Benih Kerusakan

NU Online  ·  Sabtu, 17 Desember 2016 | 08:30 WIB

Pamekasan, NU Online
Kehancuran besar akan terjadi ketika hinaan sudah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Sebab, hinaan adalah benih kerusakan.

Demikian penegasan Ketua MWCNU Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, Kiai Zainul Waqud saat memberi sambutan dalam pelantikan Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Pakong Pamekasan di halaman lembaga pendidikan Nurut Taqwa, Sabtu (17/12).

"Jangan sampai menghina para ulama, habaib, pejabat lewat media sosial manakala pemikiran atau sikapnya tidak sesuai dengan isi hati kita," terangnya.

Diterangkan, saat ini sudah ada Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. PBNU dan Kapolri telah teken kontrak dalam menyikapi ujaran kebencian.

"Setiap penghinaan di medsos bisa berujung pada gelar perkara di pengadilan. Hati-hatilah, terutama para pemuda dan remaja yang lekat dengan medsos," paparnya.

Kiai Zainul Waqud menambahkan, NU tidak pernah ekstrem kiri dan tidak ekstrem kanan. Tapi,  moderat (tawasuth); menyikapi persoalan tidak secara gegabah.

Dalam kesempatan itu, ia berpesan kepada para pengurus GP Ansor Pakong agar menjadi benteng empat pilar kebangsaan, yaitu, Pancasila, UUD' 45, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI.

"Kalau ada yang merongrong, kita tumpas bersama-sama tanpa kekerasan," tukasnya. (Hairul Anam/Mahbib)