Daerah

IAIMNU Metro Lampung Bedah Buku "Demokrasi Muka Dua" Karya Wasekjen PBNU

Sab, 28 Mei 2016 | 12:00 WIB

Lampung, NU Online
Istilah demokrasi bukan merupakan barang baru, istilah ini sudah cukup familier di tengah-tengah masyarakat. Setelah bergulirnya agenda reformasi 1998, kran demokrasi di Indonesia terbuka begitu luas dan bahkan Indonesia mendapatkan predikat negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Terkait hal tersebut dalam rangka membaca perjalanan demokrasi melalui pembacaan ulang terhadap Pilkada di Indonesia, Wakil Sekjen PBNU Muhammad Aqil Irham menulis buku Demokrasi Muka Dua.  Buku ini dibedah di Aula Institut Agama Islam Ma’arif NU Kota Metro Lampung, Sabtu (28/5).

“Ini adalah bedah buku pertama kali yang saya alami setelah diterbitkannya buku saya Demokrasi Muka Dua. Sebenarnya sekjen PBNU, kemudian Universitas Lampung juga minta untuk dapat membedah buku ini, namun IAIMNU Metro Lampung mendapatkan kesempatan yang pertama,” kata Irham membuka diskusi.

“Buku ini saya sajikan melalui analisis atas seluk-beluk Pemilukada yang telah berlangsung sejak tahun 2005,” ujarnya.

Demokrasi yang terjadi di Indonesia saat ini, kata Irham, masih jauh dari cita-cita reformasi. Demokrasi baru kuat dari unsur kratos dan kurang diimbagi dari unsur demosnya, sehingga demokrasi menemukan relevansinya dengan praktik-prektik korupsi, karena para koruptor mudah berlindung di balik demokrasi institusi yang dibuatnya. 

Irham merekomendasikan kepada masyarakat melalui berbagai macam cara dan lembaga untuk tetap mengawasi perjalanan demokrasi. “Penguatan civil society ini wajib adanya,” kata doktor bidang Sosiologi Universitas Indonesia ini. 

Rektor IAIM NU Metro Lampung, Mispani mengungkapkan agenda seperti ini harus sering dilakukan di lingkungan perguruan tinggi. Ia berharap dengan kegiatan ini civitas kampus mendapatkan pengetahuan baru, sekaligus menjadi media klarifikasi terhadap teori-teori yang di lahirkan oleh para penulis. Disamping memberikan rangsangan kepada para audien untuk dapat menulis.

Hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya para dosen, mahasiswa, ketua-ketua partai, beberapa angota DPRD, Ketua KPU dan pimpinan Ormas yang ada di eks Lampung Tengah Kota Metro, Lampung Timur dan Lampung Tengah. (Zunus)