Daerah

Ibadah Haji untuk Memanusiakan Manusia

NU Online  ·  Senin, 25 Agustus 2014 | 04:01 WIB

Subang, NU Online
Salah satu hikmah adanya kewajiban melaksanakan ibadah haji bagi Muslim yang sudah mampu secara materi adalah untuk memanusiakan manusia.
<>
Demikian salah satu poin yang disampaikan KH. Asep Zarkasih dalam taushiyahnya pada acara walimatussafar salah seorang tokoh masyarakat Desa Caracas, Kalijati, Subang, Jawa Barat. Ahad (24/8)

"Perhatikan postur tubuh manusia: kepala di atas, perut di bawah. Coba lihat binatang domba, kepala dan perutnya sejajar, sama, bahkan kalau lagi makan kepala domba ada di bawah perut," ujar Pengurus MWCNU Kecamatan Cipeundeuy, Subang itu.

Asep melanjutkan, dalam bersikap dan bertindak seharusnya manusia itu mempertimbangkan segala sesuatu berdasarkan kepala, dalam hal ini adalah akal pikiran, jangan sampai melakukan sesuatu berdasarkan perut dan nafsu belaka.

"Dalam bersikap dan bertindak jangan sampai seperti domba, akal ada di bawah perut. Mau nyari rezeki, lihat dulu, itu halal apa haram? Mau melangkah, pikir dulu, mau mengerjakan pekerjaan halal apa haram? Kalau tidak seperti itu, akan sembarang dan nanti urusannya sama polisi, KPK," tegasnya dengan bahasa Sunda

Dalam kesempatan itu Asep menegaskan, adanya ibadah haji adalah agar manusia menjadi manusia, karena ketika melaksanakan ibadah haji, orang akan melupakan kesenangan duniawi, yang ada adalah sedih dan terharu mengingat kebesaran dan keagungan Allah Swt. sehingga akan memberikan kekhusuan dalam beribadah.

"Pakaian haji itu untuk mengingatkan kita pada kematian dan kehidupan yang akan datang, putih semua, nanti kita kalau sudah mati tidak akan bawa apa-apa, hanya kain putih yang kita bawa," ujarnya

"Biasanya shalat di rumah itu di depannya tembok, sementara di Mekkah, shalatnya langsung menghadap ke kiblat, ke Ka'bah, bagaimana tidak sedih dan terharu. Di sana baca shalawat, makam Nabi yang dibacakan shalawatnya ada di depan mata," tambahnya

Ketua PGRI Kecamatan Cipeundeuy tersebut mengingatkan kepada ratusan orang yang menghadiri acara itu untuk selalu terus berdoa kepada Allah SWT sekaligus menabung supaya diberi kesempatan untuk menunaikan rukun Islam yang kelima, yaitu ibadah haji. (Aiz Luthfi/Mahbib)