Daerah

Ipmafa Bantu Korban Banjir di Pati

Sen, 20 Maret 2017 | 10:00 WIB

Pati, NU Online
Program Studi Manajemen Zakat Wakaf  Institut Pesantren Mathali'ul Falah (Ipmafa) Pati, Jawa Tengah, mendatangi salah satu wilayah korban banjir Pati, Ahad (19/3).

Kaprodi Zawa Ipmafa Jamal Ma'mur Asmani, didampingi Sekprodi M. Luthfi dan perwakilan dari anggota BEM setempat menyerahkan bantuan secara langsung kepada Agus Sutrisno, Ketua RT 02/RW 03 Dukuh Penggingwangi, Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Pati.

Kondisi di desa yang mempunyai 96 kepala keluarga ini tergolong memprihatinkan. Lokasinya yang terletak di pinggiran Kabupaten Pati dan lebih rendah dari bantaran sungai yang ada di sampingnya mengakibatkan setiap tahun area tersebut tergenang kala air sungai meluap dan membutuhkan waktu lama untuk surut.

Bantuan yang diserahkan Prodi Zawa Ipmafa tersebut berasal dari donasi seluruh civitas akademika Ipmafa Pati yang meliputi pakaian pantas pakai dan mie rebus.

Agus Sutrisno menyampaikan rasa terima kasih kepada Ipmafa yang berkenan memberikan bantuan. Bantuan tersebut akan didistribusikan kepada warga setempat yang betul-betul membutuhkan.

Jamal Ma'mur Asmani setelah penyerahan bantuan tersebut menyatakan, Ipmafa sebagai kampus riset berbasis nilai-nilai pesantren selalu menjadikan nilai-nilai pesantren sebagai referensi utama dalam setiap kegiatannya. Sikap tolong menolong kepada sesama adalah salah satu nilai pesantren yang sangat luhur yang relevan diterapkan dalam situasi dan kondisi apapun, apalagi saat ujian datang. 

“Dengan mengunjungi korban secara langsung sudah seyogianya Pemerintah Kabupaten Pati menata kembali sungai yang ada di Dukuh Penggingwangi supaya tidak menjadi hantu yang menakutkan bagi warga-warganya,” ujarnya.

Menurutnya, sungai tersebut sudah harus dinormalisasi supaya mampu menampung debit air, sehingga tidak meluap dan menggenangi rumah warga setiap tahunnya. Kerja sama antara pemerintah Pati dan Kudus menjadi keniscayaan karena sumber air di Dukuh Penggingwangi banyak berasal dari Kudus, mengingat lokasinya menjadi daerah perbatasan Pati-Kudus. Kerja sama ini diharapkan mampu mengatasi persoalan banjir yang terjadi setiap tahun supaya masyarakatnya bisa tenang bekerja. (Red: Mahbib)