Yogyakarta, NU Online
Keberadaan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Yogyakarta masih dirasa belum dikenal secara merata oleh warga. Tugas inilah yang harus diemban para pengurus dan aktivis untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat, tentunya lewat kegiatan yang bermanfaat.
Hal tersebut sebagaimana diharapkan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Yogyakarta, HM Yazid Afandi. Dirinya berharap IPNU IPPNU Kota Yogyakarta terus melakukan komunikasi.
“Saya berharap terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama atau MWCNU di Kota Yogyakarta,” katanya, Selasa (20/11).
Dirinya juga tidak menampik bahwa butuh keberanian lebih dalam mengaku dan menyatakan bahwa diri sebagai warga NU dan beramaliyah Aswaja. Kendati demikian, harus tetap bangga sebagai bagian dari nahdliyin.
“Banggalah menjadi NU, walaupun memang butuh keberanian untuk mengakui ke-NUan kita di Kota Yogyakarta,” ungkapnya.
Hal tersebut disampaikan , HM Yazid Afandi atas keberhasilan kepengurusan IPNU dan IPPNU setempat yang telah menyelenggarakan Masa Kesetiaan Anggota atau Makesta Raya beberapa waktu berselang.
Menurut Faizal Ubaidillah, Makesta raya selain sebagai syarat awal untuk bergabung menjadi anggota IPNU dan IPPNU. “Juga menumbuhkan ghirah berorganisasi sebagai wujud nguri-nguri NU,” katanya.
Tidak semata kegiatan formal sebagai pintu masuk bagi diakuinya sebagai anggota, tantangan berikutnya adalah bagaimana kepengurusan dapat merata. “Makesta raya ini selain sebagai pintu gerbang memasuki IPNU IPPNU, juga sebagai target utama pendirian pimpinan anak cabang baru di Kota Yogyakarta,” jelasnya.
Sejak Sabtu hingga Ahad (17-18/11), Pimpimam Cabang IPNU IPPNU kota Yogyakarta kembali menyelenggarakan Makesta Raya. Peserta terdiri dari PAC Umbulharjo, PAC Mantrijeron serta pelajar, santri dan mahasiswa di kota Yogyakarta.
Kegiatan ini berlangsung di Univesitas Nahdlatul ‘Ulama, dan dibuka Ketua PCNU Kota Yogyakarta. Tampak hadir sejumlah utusan dari badan otonom NU se-kota Yogyakarta. (Meliana R/Ibnu Nawawi)