Setelah resmi dilantik pada Ahad (18/12) di Pesantren Nurul Iman, Cibaduyut, IPNU-IPPNU Kota Bandung masa khidmat 2016-2018 akan melakukan terobosan program kerja untuk kaderisasi pelajar NU yang ada di Kota Bandung. Mereka berencana menyediakan rumah baca bagi para pelajar di Kota Bandung.
Menurut Ketua IPPNU Kota Bandung Siti Nurjanah, terobosan program kerja yang akan diberikan kepada pelajar NU yakni dengan membuat rumah pelajar. Rumah pelajar ini akan menjadi wadah berkumpulnya pelajar-pelajar NU.
“Nantinya akan ada beberapa kegiatan, seperti bimbingan belajar, kegiatan konseling, perpustakaan Pelajar NU, pelatihan, pengajian rutin IPNU dan IPPNU juga kegiatan ekonomi kreatif,” kata Janah setelah pelantikan yang dibarengkan dengan acara istighotsah dan muhasabah akhir tahun itu.
Ia menyebutkan kendala-kendala yang dihadapi di Kota Bandung, seperti lemahnya kesadaran berorganisasi kalangan pelajar yang kulturnya NU di samping massifnya penyebaran paham-paham wahabisme. Tidak sedikit pelajar yang terbawa arus modernisme, dan memilih mengikuti organisasi atau komunitas lain daripada organisasi yang berlandaskan nilai keislaman.
“Adapun strategi yang disiapkan, dengan terus melakukan pengkaderan dan penyebarluasan ke-NUan. Dengan cara bekerja sama dengan badan otonom lainnya seperti Pergunu dan LP Ma'arif. Agar diberikan ruang untuk masuk ke sekolah-sekolah basis NU maupun yang berkultur NU yang ada di Kota Bandung. Agar rohis-rohis di sekolah yang berada di bawah LP Ma’arif maupun yang ada pengurus Pergununya bisa diisi oleh IPNU-IPPNU,” lanjut Nurjanah.
Ia berharap pelajar NU di Bandung yang sudah bergabung di IPNU dan IPPNU agar tetap istiqamah dan berkarya. Ia berharap para aktivis pelajar NU tetap semangat mengajak pelajar-pelajar di Kota Bandung untuk bergabung di IPNU dan IPPNU juga terus menyerukan gerakan tawazun, tasamuh, tawasuth dan ta'adul.
“Untuk pelajar yang belum tergabung di IPNU dan IPPNU besar harapan agar bisa bergabung dan dapat belajar bersama mengenai Islam yang mendamaikan, Islam yang menentramkan yang menyikapi perbedaan dengan bijak dan berjuang bersama agar ajaran-ajaran NU tetap membumi di bumi Pasundan,” pungkasnya. (M Zidni Nafi’/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua