Daerah

IPNU-IPPNU Yogyakarta Kader Anggota Baru di Rumah Warga

NU Online  ·  Selasa, 27 Mei 2014 | 01:02 WIB

Yogyakarta, NU Online
Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Yogyakarta menyelenggarakan Latihan Kader Muda (Lakmud) di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul DI Yogyakarta.
<>
Proses kaderisasi anggota baru pada 23-25 Mei 2014 ini digelar di rumah-rumah milik warga setempat. Sebanyak 75 anggota baru dari berbagai sekolah dan pondok pesantren di Yogyakarta mengikuti acara ini.

Fairuz, ketua panitia kegiatan ini, mengungkapkan alasan rumah warga menjadi pilihan tempat kaderisasi. Menurutnya, hal tersebut untuk menguatkan jalinan tali silaturahmi antara peserta dengan warga sekitar. Lakmud tahun ini lebih spesial karena calon kader tidak hanya dibekali materi, namun juga dituntut untuk peka terhadap kehidupan bermasyarakat.

Selama tiga hari, peserta dibekali dengan berbagai kegiatan dan materi. Hari pertama mereka diberi pengetahuan mengenai organisasi dan Aswaja (Ahlussunah wal Jamaah). Waryono Abdul Ghafur sebagai pemateri menyampaikan betapa pentingnya mengenal dan mengaplikasikan karakter Aswaja dalam kehidupan sehari-hari.

Karena Aswaja yang dipahami oleh NU merupakan corak Islam yang pas diterapkan di Indonesia yang multikultural. “Islam yang dipahami oleh Aswaja ala NU merupakan contoh Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujar Waryono yang juga Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga.

Puncak acara bertema “Kader IPNU-IPPNU sebagai Garda Depan Pendidikan Bangsa” itu adalah pembaiatan. Di acara ini, peserta dikukuhkan sebagai kader PC IPNU-IPPNU Kota Yogyakarta. Setelah membaca baiat, para peserta mencium bendera merah putih sebagai wujud nasionalisme.

Peserta terdorong untuk mengikuti kegiatan ini karena ingin diri mereka lebih bermanfaat. “Karena saya orang NU, maka saya punya motivasi untuk turut serta membangun bangsa. Salah satunya lewat organisasi ini,” ujar Shofia (19), salah satu peserta delegasi Pondok Pesantren Luqmaniyah Yogyakarta. (Sarjoko/Mahbib)