Daerah

IPNU Karawang Nilai Kurikulum 2013 Penuh Masalah

NU Online  ·  Kamis, 3 Juli 2014 | 13:03 WIB

Karawang, NU Online
Penerapan Kurikulum 2013 saat Ujian Akhir Semester (UAS) tampak menunjukkan kelemahanya bagi sekolah berstandard nasional yang ditunjuk sebagai model uji coba tahun ini. Berdasarkan riset IPNU Karawang, sistem penilaian dalam Kurikulum 2013 juga terkesan menyamaratakan kapasitas guru dengan muridnya.
<>
Sekretaris IPNU Karawang Benny Ferdiansyah menilai,  Kurikulum 2013 bertentangan dengan UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Karena, dalam Kurikulum 2013 penekanan pengembangan kurikulum hanya didasarkan pada orientasi pragmatis. Sementara sistem KTSP 2006 tidak dijadikan patokan evaluasi terlebih dahulu di samping memastikan normal tidaknya pelaksanaan sistem tersebut.

"Kami yakin pihak guru dan pemangku pendidikan mengalami kesulitan akhir-akhir ini. Alasan konkretnya satu, karena mereka belum siap," kata Benny, Rabu (2/7).

IPNU Karawang memandang ketidaksinkronan pemberlakuan Kurikulum 2013 dalam Ujian Nasional. Kalau UN hanya mendorong orientasi pendidikan pada hasil utamanya perihal pengetahuan, sementara Kurikulum 2013 lebih menekankan penilaian sikap siswa dalam  proses pembelajaran.

Dampaknya, siswa akan menyampingkan mata pelajaran yang tidak masuk dalam UN. Sedangkan di satu sisi, mata pelajaran non-UN ternyata memberikan kontribusi besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan dalam Kurikulum 2013.

IPNU Karawang mendesak dinas kementerian terkait dan pembuat kebijakan untuk meninjau ulang Kurikulum 2013. Hal itu belum termasuk masalah draft UU Kurikulum 2013 yang belum selesai, tandas Benny. (Deden Ismatullah/Alhafiz K)