Daerah

IPNU Konsisten Garap Program Pelajar

NU Online  ·  Jumat, 25 Februari 2011 | 07:17 WIB

Kudus, NU Online
Kendati sudah berusia 57 tahun, kondisi organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) harus  konsisten pada lahan garapan program keterpelajaran. Sebab, masih banyak ruang-ruang  dunia pelajar dimubadzirkan, bahkan IPNU di beberapa daerah masih ada yang terjebak pragmatisme yang konyol.

Pernyataan bernada otokritik ini disampaikan pengurus Departemen advokasi kebijakan public PP IPNU Saiful Anas ketika dimintai refleksi terkait harlah IPNU ke 57. />
Menurut Anas, perjalanan IPNU dari masa ke masa mengalami dinamika dan problematika sehingga bisa mempengaruhi eksistensi organisasi yang didirikan 24 Pebuari 1954 lalu. Ia mencontohkan dalam  bidang kaderisasi IPNU masih terjebak dalam pemahaman tekstual dan belum mengarah pada out put maupun target distribusi kader secara jelas.

“Arah kaderisasi  perlu ditekankan  bukan untuk kepentingan jabatan politis melainkan kepentingan dakwah. Semua Kader dan stackholder NU harus mendukung dan memperjuangnya,” ujar mantan ketua PC IPNU Kudus  periode 2006-2008  Jum'at (25/2).

Ditengah kompetisi global yang multi kultural ini,  IPNU harus segera bangkit menata diri memberdayakan sekaligus menguatkan potensi pelajar demi terwujudnya cita-cita perjuangan.

“Apalagi maraknya isu SARA, IPNU selalu siap mempertaruhkan ideologi agama dan juga ideologi bangsa. Bertarung dalam  kegamangan globalisasi, dibutuhkan semangat menegakkan panji-panji ahlussunnah wal jama'ah. “ tegas Anas

Diakhir perbincangannya dengan NU Online, Saiful Anas berharap Madrasah di lingkungan Ma'arif  NU mau membuka diri dengan menerima keberadaan IPNU dan IPPNU. Hingga saat ini, Madrasah atau sekolah NU masih mementingkan keberadaan OSIS dibanding IPNU dan IPPNU.

“Ma'arif sebagai bagian dari lembaga NU memiliki kewajiban mensukseskan kaderisasi di tubuh NU. Jika diterima di sekolah, IPNU-IPPNU  akan mudah mengadvokasi pelajar.”tandasnya lagi.(adb)