Purwakarta, NU Online
Hari Santri Nasional yang telah ditetapkan Presiden melalui Keputusan Presiden (Kepres) No. 22 Tahun 2015 yang lalu mesti dijadikan sebagai momentum penguatan Badan Otonom (Banom) NU yang menggarap segmentasi pelajar, dalam hal ini adalah Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri NU (IPPNU).
Demikian disampaikan Adi Setiawan, Ketua IPNU Kabupaten Purwakarta usai melaksanakan puncak acara kegiatan Peringatan Hari Santri Nasional yang digelar di Alun-alun Pasanggrahan Purwakarta, Sabtu (22/10) lalu.
"Memang pas kalau dilihat dari ranah garapannya, karena makna Pelajar dalam singkatan IPNU adalah Siswa dan Santri," ungkapnya.
Untuk itu, tambah dia, potensi ini mesti didayagunakan oleh IPNU dan IPPNU dari mulai pusat hingga komisariat yang ada di berbagai daerah untuk meningkatan kualitas dan kuantitas kaderisasi melalui perekrutan anggota.
"Di Purwakarta misalnya, para santri begitu antusias dalam penyambutan dan peringatan hari santri ini," tambahnya.
Contohnya, kata dia, pada acara penyambutan Hari Santri Nasional yang dilaksanakan pada 14-20 Oktober, para santri begitu antusias mengikuti berbagai perlombaan yang disediakan oleh panitia, lebih dari 1.500 santri mengikuti berbagai kegiatan seperti Kemah Santri, Lomba Dai, Lomba Marawis, Qosidah, Pupujian Sunda. Mars Subhanul Wathon, Musabaqoh Qira'atul Kutub.
Ditambahkannya, IPNU dan IPPNU mesti jemput bola dalam pola kaderisasi karena ia meyakini bahwa peringatan Hari Santri Nasional di berbagai daerah begitu semarak, hal ini menunjukan lahan perjuangan IPNU dan IPPNU sangat subur dan potensial.
Sementara itu, rangkaian kegiatan Peringatan Hari Santri Nasional ini diselenggarakan oleh Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Purwakarta yang terdiri dari PCNU Purwakarta berikut beberapa lembaga dan Banomnya bekerjasama dengan Pemkab Puwakarta dan Kementerian Agama Purwakarta. (Aiz Luthfi/Fathoni)