Daerah

Islamophobia Tak Perlu Terjadi Jika Paham Islam

Sen, 3 Juni 2019 | 08:00 WIB

Jember, NU Online
Sebenarnya tidak ada yang perlu ditakutkan dengan Islam. Sebab di manapun ditegakkan, Islam  punya komitmen yang tinggi untuk menebar kedamaian dan melindungi siapapun. Demikian diungkapkan Ketua PCNU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin dalam acara DIAGRA (dialog agama via udara) di masjid Jamik Al-Baitul Amin, Jember, Jawa Timur, Ahad (2/6).

Menurutnya, sejak awal diturunkan Islam memang mengusung misi perdamaian dan kemanusiaan. Kesempurnaan Akhlaq yang menjadi target dari diutusnya Nabi Muhammad SAW ke alam dunia, muaranya adalah perdamaian. Sebab tidak ada kedamaian ketika manusia di muka bumi ini jauh dari akhlaq.

Katanya, Islam tidak ada setitik pun ajarannya yang mengandung kebencian, manganjurkan pemusuhan dan sejenisnya. Justru hak-hak muslim dan non muslim selalu dlindungi, sama rata dan sama rasa. Jadi penegasan bahwa Islam itu rahmat bagi seluruh alam, nyata adanya.

“Dalam surat al-Ambiya’ redaksi ayatnya jelas, wa maa arsalnaaka illaa rahmatan lil’alamin, bukan lil muslimin. Jadi bunyi redaksinya rahmat untuk  alam, bukan (hanya) untuk umat Islam. Jadi islamophobia (takut kepada Islam) tak perlu terjadi jika mereka paham ajaran Islam yang sesungguhnya,” tukasnya.

Gus Aab menambahkan, Islam sebagai rahmat bagi alam bisa dilihat dalam sejarah kehidupan Rasulullah SAW sebagaimana yang terdapat dalam piagam Madinah. Nabi Muhammad SAW sangat menjaga dan melindungi hak-hak non muslim. Beliau sampai berkata siapapun yang menyakiti seorang kafir dzimmi, maka  dia telah menyakitiku.

“Itu sebuah peringatan keras dari Nabi bahwa jangan sekali-sekali umat Islam menggangu dan menyakiti kafir dzimmi tanpa hak,” tambahnya. Yang dimaksud kafir dzimmi adalah kafir yang tidak mengganggu dan menyerang umat Islam.

Dalam praktik kehidupan sehari-hari, Nabi Muhammad sangat adil dalam memperlakukan non muslim. Misalnya terjadi ketegangan atau katakanlah perkara sengketa antara sahabat dan non muslim, dan  posisi si non muslim benar. Maka Nabi tetap membela yang non muslim itu.

“Yang dibela Nabi Muhammd adalah kebenarannya, bukan orangnya. Dan itulah Islam,” ungkapnya. (Aryudi AR).