Daerah

ISNU Pamekasan: Jangan Gentar dengan Isu Mers

NU Online  ·  Ahad, 11 Mei 2014 | 13:12 WIB

Pamekasan, NU Online
Isu virus mers kini merebak di media massa. Terbaru, unta disinyalir sebagai hewan yang mudah mengidap sekaligus menularkan virus mematikan tersebut. Namun, menanggapi kabar yang berhembus, Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Pamekasan mengimbau untuk mewaspadai berita-berita terkait hal itu. Sebab, bisa saja hal itu untuk memutus keyakinan umat Islam, serta mematikan semangat umat Islam menjalankan ibadah umroh maupun haji.

<>"Ditujukan kepada Umat Islam di seluruh penjuru dunia, umumnya yang ada di Indonesia khususnya, yang mau umroh atau haji, jangan sampai mengendorkan niat suci menghadap Baitullah," tekan Ketua Ikatan Sarjana Islam Nahdlatul Ulama (ISNU), Fatkhurahman, Minggu (11/5). 

Denngan yakin dia menjelaskan bahwa sesuai apa yang tercantum dalam pedoman umat Islam, Unta  yang disinyalir sebagai pemicu mewabahnya virus Mers kemungkinan kecil hal itu terjadi.

"Unta adalah makhluk Allah yang langka, yang bisa bertahan hidup di bawah terik matahari di tengah Gurun Sahara, walau sengatan sinar matahari itu sampai di atas 50 Dc. Unta juga bisa berjalan 70 mil tanpa berhenti. Juga, bisa bertahan tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam," ungkapnya.

Diterangkan, hewan tersebut pernah dikendarai Nabi Muhammad SAW, Unta juga diabadikan dalam Alquran. Jika virus Mers memang berasal dari unta, bagaimana dengan pengembala unta yang setiap saat hidup bersamanya."Mengapa bukan pengembala itu yang pertama kali kena virus Mers?," tandasnya.

Pihaknya berharap ada kesadaran sekaligus kerjasamanya seluruh umat Islam untuk tidak terlalu membesar-besarkan isu tentang virus Mers yang bisa saja mempengaruhi niat muslim untuk menjalankan ibadah ke tanah suci. (Hairul Anam/Mahbib)