Daerah

Jadi Jalur Internasional, GP Ansor Sidoarjo Cegah Narkoba Masuk Desa

NU Online  ·  Senin, 3 April 2017 | 00:04 WIB

Sidoarjo, NU Online
Sidoarjo mempunyai jalur transportasi yang besar se-Asia Tenggara bahkan internasional, yakni dengan adanya Bandara Internasional Juanda dan terminal Purabaya. Hal ini berpotensi besar disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan transaksi narkoba. Untuk mengantisipasi hal itu, GP Ansor Krian, Sidoarjo, tak ada hentinya untuk melakukan penyuluhan bahaya narkoba.

"Kecamatan Krian merupakan salah satu jalur transportasi masyarakat yang hendak ke terminal Bungurasih (Purabaya). Terminal yang paling besar se-Asia Tenggara itu berpotensi besar digunakan untuk transaksi peredaran narkoba antar kota, dan Krian juga tempat transit bagi pengedar tersebut. Agar peredaran tersebut tidak masuk dalam lingkungan kita, Baanar gencar melakukan pencegahan," kata Ketua Baanar GP Ansor Krian Ainur Rofiq di Kantor Desa Junwangi, Krian, Sabtu (1/4).

Rofiq menegaskan, Baanar merupakan lembaga besutan PP GP Ansor untuk melakukan tindakan preventif terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Selama ini yang sudah terbentuk di Jawa Timur, di antaranya Kabupaten Pamekasan, Bangkalan, Pasuruan dan Kecamatan Krian. GP Ansor Krian ini adalah satu-satunya Kecamatan yang lebih dulu membentuk lembaga Baanar.

Ke depan, Baanar Ansor Krian akan membentuk relawan antinarkoba. Pihaknya akan bekerja sama dengan BNNK Sidoarjo untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait bahaya narkoba.

Salah satu perwakilan LSM Transmedia Society Development Sidoarjo, M Fhadoli, menyatakan, lingkungan atau desa maju bukan karena infrastrukturnya bagus, akan tetapi dilihat mental generasi mudanya yang sehat dan berdaya.

"Semoga ke depan banyak tumbuh generasi sehat, kuat dan cerdas dengan berlandaskan Islam, Ahlusunnah wal Jamaah sehingga bisa menghormati kearifan lokal di Desa Junwangi Kecamatan Krian," harapnya.

Sementara itu, secara terpisah Wagub Jawa Timur H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, pada zaman dahulu, transaksi narkoba dilakukan di kota besar. Tapi saat ini, sudah masuk ke desa.

“Sebab itu, semua pihak termasuk pengurus mushollah harus ikut mendeteksi dini dan mewaspadai, jangan sampai narkoba merusak generasi bangsa," pesan Gus Ipul di sela-sela kunjungannya ke Sidoarjo. (Moh Kholidun/Alhafiz K)