Daerah

Jaga Keseimbangan Hidup dengan Olah Pikir, Olah Rasa, dan Olahraga

Sen, 15 Januari 2018 | 02:01 WIB

Pringsewu, NU Online
Wakil Ketua PWNU Lampung H Heri Iswahyudi mengatakan bahwa dalam kehidupan ini ada tiga hal yang harus dilakukan untuk menjaga keseimbangan hidup. Tiga hal tersebut meliputi olahraga, olah pikir, dan olah rasa (olah hati). 

"Olahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran fisik kita, olah pikir untuk menjaga akal kita agar tetap sehat dan bermanfaat, olah rasa untuk memelihara keimanan dan  spiritualitas dalam keseharian kita. Dan thariqah itu adalah olah rasa," katanya saat berdiskusi seputar thariqah, Sabtu (14/1).

Ia menilai bahwa saat ini masih  banyak orang Islam yang tidak memiliki pemahaman baik terhadap thariqah. Bahkan ada sebagian kecil yang menganggapnya bid'ah dholalah atau bid'ah yang sesat. 

"Thariqah adalah cara mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui dzikir. Dengan dzikir yang benar hati menjadi tenang, terhindar berbagai macam penyakit hati. Untuk bisa berdzikir dengan baik dan benar kita perlu bimbingan guru yang memiliki kompetensi, yang dalam thariqah disebut mursyid," jelasnya tentang thariqah yang mampu menyuburkan nilai nilai spiritualitas di kalangan ummat Islam.

Terkait dengan Muktamar Thariqah yang dilaksanakan oleh JATMAN di Pekalongan Jawa Tengah pada 14 sampai dengan 18 Januari 2018, Ia berharap Muktamar tersebut mampu memberikan pemahaman yang baik dan benar kepada umat Islam khususnya warga NU tentang thariqah.

"Selamat mengikuti Muktamar, semoga sukses dan makin banyak manfaatnya untuk ummat dan bangsa. Semoga dapat menghasilkan program-program strategis yang dapat menghantarkan umat Islam, khususnya warga NU kepada pemahaman yang baik terhadap thariqah," harapnya.

Lebih luas lagi terkait pelaksanaan Muktamar XII JATMAN tersebut, Katib Syuriyah PCNU Pringsewu KH Munawir berharap kegiatan akbar tersebut mampu memilih pemimpin yang bisa mengayomi dan membina mendidik murid-murid thariqah serta dapat di jadikan panutan.

"Kita berharap juga Muktamar dapat menjadi wahana menambah tali silaturahmi, mempererarat persaudaraan dan meninggalkan perpecahan serta bisa memutuskan hasil yang bisa menyatukan umat," harapnya.

Kedepan lanjut pria yang akrab disapa Gus Nawir ini, Badan Otonom NU ini agar lebih fokus berkhidmah dalam masalah keumatan dan tidak terjebak pada politik praktis.

"JATMAN juga harus bisa mengambil peran dalam urusan perdamaian dan mempertahankan NKRI," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Fathoni)