Daerah

Jama’ah Haji 2019 Akan Nikmati Layanan Fast Track

Sel, 25 Juni 2019 | 08:00 WIB

Jama’ah Haji 2019 Akan Nikmati Layanan Fast Track

H Lukman Hakim, Kabid PHU Kanwil Kemenag Lampung

Pringsewu, NU Online
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung H Lukman Hakim mengungkapkan pelayanan haji dari tahun ke tahun yang diberikan kepada jama’ah terus meningkat. Tingkat kepuasan jama’ah juga semakin tinggi dengan poin 85 persen yang diraih berdasarkan survey yang telah dilakukan.

Kondisi ini terus memotivasi Kementerian Agama dan berbagai pihak yang terkait penyelenggaraan haji untuk terus terpacu melakukan inovasi baik pembinaan, pelayanan, maupun perlindungan kesehatan kepada jama’ah. Di antara inovasi yang dilakukan adalah sistem Fast Track (Jalur Cepat) pada musim haji ini di mana nantinya para jama’ah tidak perlu lagi menunggu pemeriksaan di bandara saat tiba di Arab Saudi.

“Begitu datang jama’ah akan langsung menuju bus yang telah disediakan untuk langsung ke maktab,” katanya di Pringsewu pada kegiatan Pembukaan Manasik Haji Kabupaten Pringsewu, Selasa (25/6).

Fast Track ini bisa dilakukan lanjutnya, karena pemeriksaan data seperti sidik jari sudah dilakukan di tanah air. Selain sidik jari, jama’ah juga tahun ini sudah dilakukan biometric yakni perekaman retina mata sebagai data akurat jama’ah sehingga sebelum jama’ah sampai ke tanah suci, data tersebut sudah ada di bagian imigrasi Arab Saudi.

Selain itu, berbagai fasilitas akomodasi pelayan selama ibadah haji juga terus ditingkatkan oleh penyelenggara haji seperti ketersediaan hotel yang terus ditambah fasilitasnya, tenda wukuf, transportasi, konsumsi dan segala sesuatu terkait pelayanan dan kesehatan.

“Kalau poin pelayanan dan perlindungan kesehatan sudah cukup. Jadi jama’ah sekarang fokuslah ke peningkatan pembinaan ibadah. Haji ini bukan jalan-jalan tapi untuk ibadah,” katanya kepada 436 calon jama’ah haji yang memenuhi aula STIKES Pringsewu.

ia mengingatkan, fasilitas yang telah diberikan kepada jama’ah ini jangan sampai melenakan sehingga lupa akan tujuan utama yakni beribadah. Menurutnya, jika fasilitas haji saat ini dihitung secara finansial maka tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan jama’ah saat ini.

Saat ini lanjutnya, biaya haji yang dikeluarkan jama’ah lebih kurang 35 juta rupiah dan akan dikembalikan kepada jama’ah kembali sebesar 6 juta rupiah tergantung kurs rupiah terhadap dolar. Sementara jika dikalkulasikan, biaya haji per jama’ah dengan fasilitas saat ini mencapai 70 juta rupiah.

Jama’ah haji saat ini menurutnya harus banyak bersyukur karena dengan biaya haji reguler, jama’ah bisa menikmati fasilitas bisnis. “Semestinya kalau secara teori, harga ekonomi dapat fasilitas ekonomi. Harga bisnis dapat fasilitas bisnis. Tapi dalam ibadah haji pemerintah memberikan harga ekonomi dengan fasilitas bisnis,” katanya disambut tepuk tangan jama’ah. (Muhammad Faizin)