Daerah HSN 2016

Jangan Bangga Jadi Santri, Tapi Santri yang Dibanggakan

NU Online  ·  Sabtu, 22 Oktober 2016 | 13:40 WIB

Solo, NU Online
Hari Santri Nasional (HSN) merupakan momentum yang menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi para santri. Sebab di hari tersebut, ada pengakuan dari masyarakat dan pemerintah, terhadap peran dan kontribusi kaum santri untuk bangsa ini.

Namun kebanggaan tersebut, menurut Sekretaris Pengurus Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU), Alissa Wahid, hendaknya dibarengi dengan tindakan yang membanggakan pula.

“Boleh saja kita bangga terhadap status santri. Bahkan, kita perlu untuk bangga menjadi seorang santri. Namun, apakah cukup dengan rasa kebanggan tersebut,?” kata Putri Gus Dur tersebut di depan peserta upacara HSN 2016 di Pesantren Al-Muayyad Surakarta, Sabtu (22/10).

Yang paling penting, lanjut Alissa, bukan rasa bangga tersebut, melainkan semangat para santri agar menjadi individu yang dapat dibanggakan.

“Jangan hanya bangga menjadi santri, jadilah santri yang dibanggakan. Bisakah kita menjadi kebangaan orang tua, kiai, dan orang yang di sekita kita?” ujar dia.

Pada kesempatan itu, Koordinator Jaringan Gusdurian tersebut, juga memberikan pesan kepada para santri Al-Muayyad agar senantiasa menjaga niat sebagai sorang santri. “Jadi santri bukan untuk mencari kemuliaan dan kekayaan, jangan salah tujuan. Hal tersebut hanya efek dan akibat, dari bakti yang kita berikan kepada bangsa dan Negara,” pungkas Alissa. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)